Pemerintah Kabupaten Tabalong memberikan bantuan obat filaria atau kaki gajah secara gratis kepada ribuan warga di sembilan kecamatan guna mencegah meningkatnya penderita kaki gajah. Sembilan kecamatan itu yakni Kecamatan Jaro, Maura Uya, Haruai, Bintang Ara, Murung Pudak, Kelua, Banua Lawas, Tanjung dan Kecamatan Pugaan.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Tabalong Maksum Dahlan baru-baru tadi mengatakan, tidak merinci jumlah obat yang akan diberikan kecuali menyebut pada tahun 2011 pihaknya memberikan obat itu kepada 203.504 jiwa yang tersebar di 12 Puskesmas.
“Tabalong masih termasuk daerah endemis kaki gajah. Ada sekitar lima kecamatan yang termasuk daerah endemis, namun pemberian obat gratis filaria juga diperuntukkan bagi sembilan kecamatan, guna mencegah penyebarannya,” jelas Maksum.
Dari hasil pemantauan Dinkes setempat, lima kecamatan yang termasuk endemis kaki gajah masing-masing Haruai, Murung Pudak, Tanta, Jaro dan Muara Harus.
Pemberian logistis filaria sendiri dalam pengobatan massal telah menghabiskan sekitar 524.437 tablet jenis DEC 100 mg, 203.504 tablet albendazole dan 164.146 tablet paracetamol 500 mg.
Hasil survei di sejumlah daerah endemis kaki gajah ditemukan penderita yang sudah menunjukkan pembengkakan pada bagian kaki. Selain itu, tes darah juga dilakukan di daerah yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria ini.
Maksum mengakui, kasus kaki gajah di ‘Bumi Saraba Kawa’ masih cukup tinggi. Hasil survei 2011, ditemukan sekitar 107 warga yang positif kaki gajah dan 2012 ini ditemukan tiga penderita baru.
Tingginya kasus kaki gajah dipengaruhi masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Karena itu peran serta masyarakat untuk menekan angka penderita kaki gajah juga sangat penting. Metro7/usy/IANNews