TAMIANG LAYANG — Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Bartim Kalimantan Tengah yang dimotori oleh PT Rimau Group dinilai oleh Ketua DPRD Kabupaten  Barito Timur  Fristio Ssos mengalami keterlambatan.
Hal itu menurutnya dipastikan setelah ia menerima surat dari PT Rimau Group, sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak Perusahaan.
“Terlambat selama 6-7 bulan untuk proyek sebesar itu, bagi kami masih dapat difahami dan cukup fleksibel,” ujarnya.
Selain kepada DPRD dan Pemerintah Daerah, pihak manejemen juga sudah mensosialisasikan masalah ini kepada warga masyarakat yang ada di Bartim, agar bisa memahami dan menerimanya. ”Listrik adalah dambaan masyarakat Bartim, yang diharapkan tahun-tahun mendatang tidak lagi menjadi permasalahan, setelah PLTU di Bartim ini beroperasi,” tambah Fristio.
Komisaris PT Rimau Group Andi Jamaro Dulung mengatakan, dalam hal pelaksanaan  pembangunan PLTU di Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Bartim, pihaknya akan terus mendesak, pasalnya mereka telah menargetkan paling cepat 6 bulan dan paling lambat 1 tahun sudah dapat merampungkan pembangunan listrik tenaga uap tersebut, sehingga dalam waktu dekat ini sudah bisa beroperasi.
“Dengan selesainya dua pembangkit berkekuatan 3,5 MW ini, diharapkan defisit listrik di Daerah Bartim bisa diatasi, karena pebangunan PLTU tersebut merupakan salah satu keinginan kuat atau komitmen perusahaan PT Rimau Group untuk membantu masyarakat dalam mengatasi krisis listrik di Bartim dan sekitarnya,” ungkapnya.
Namun untuk menyelesaikan poryek tersebut, pihak perusahaan memang mengalami beberapa kendala. Di antaranya permasalahan air terkait pembangunan kolam penampungan air (water poll) dan pemasangan pipa air (waterpipe), karena menggunakan tenaga uap sebagai penggeraknya. Untuk itu, nantinya akan mengambil air dari sungai Dayu.
“Dana pembangunan PLTU tersebut diperkirakan mencapai Rp 250 miliar atau senilai $ 19 US,” jelas Andi.
Bupati Bartim Drs H Zain Alkim secara terpisah mengatakan, Pemkab Bartim akan terus mendukung pembangunan PLTU di Jaweten, karena keberadaannya merupakan dambaan masyarakat Bartim.
“Kita harapkan proyek tersebut sudah bisa beroperasi paling lambat pada awal 2013 mendatang, sehingga krisis energi listrik yang kita rasakan selama ini akan segera teratasi,” pungkas Zain. Metro7/Ali