Lahan Cabe milik Balai Penyuluh di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU)
  
BARABAI — Balai Penyuluh Kasarangan yang berada di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), mengembangkan empat komoditas tanaman percontohan, yakni Lombok besar, tomat, padi unggul varietas Mekongga dan jagung. Saat ini seluruhnya mulai membuahkan hasil.

Dengan luas lahan sekitar 1,95 hektar, para mantri tani berusaha mengembangkan 4 komoditi sekaligus, di mana lahan sawah dibatasi untuk 8 borongan, sedang sisanya dibagi untuk lombok, jagung, dan tomat. Dengan sistem ini lahan tidak akan terbuang.
Kepala Balai Penyuluh Kasarangan, Tosim, mengungkapkan, sistem yang diterapkan untuk percontohan tersebut dikenal sebagai sistem Surjan. Tujuannya untuk mendukung diversifikasi dan peningkatan pendapatan lahan pasang surut. Dengan sistem Surjan, petani dituntut bisa menggabungkan antara bertani dengan budidaya ikan.
“Lombok besar mulai ranum, tomat juga terlihat sangat segar. Sedang padi unggul dengan varietas Mekongga dan jagung memang belum masanya berbuah, namun pertumbuhannya sudah terlihat sangat subur,” ujarnya.
Dijelaskan Tosim, dengan sistem Surjan, lahan dibagi jadi dua tatanan. Yakni lahan tabukan yang tergenang digunakan untuk menanam padi atau digabungkan dengan budidaya ikan (Minapadi). Kemudian lahan tembokan/guludan/baluran sebagai lahan kering, yang dimanfaatkan untuk budidaya palawija, buah-buahan, serta tanaman tahunan/perkebunan.
“Areal di Kecamatan LAU mayoritas kawasan rawa yang luas. Sangat cocok dengan sistem ini. Dengan bertani sekaligus bisa mengembangkan perikanan,” jelas pria yang berpredikat mantri tani terbaik 1 pada 2010 itu.
Sistem Surjan kini terus dikembangkan pada lahan-lahan yang belum termanfaatkan. Diakuinya, pengembangan 4 komoditas tersebut, setengahnya merupakan swadaya dari urunan para penyuluh. “Dana pengembangan dan pendampingan dari pemerintah, nilainya kalah dengan hasil urunan tersebut,” tutur Tosim.
Balai Penyuluh tetap berusaha menularkan hasil percontohan itu kepada warga binaan. Data kemajuan di lapangan menurutnya sangat mendukung untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Salah satunya untuk menyukseskan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Se-HST. Balai Penyuluh Kasarangan memiliki target terluas, yaitu 7,6 ribu hektar lahan pertanian.
Dengan teknis budidaya seperti yang diterapkan pihaknya itu, Tosim yakin akan menghasilkan produksi yang relatif memadai. Dan yang lebih penting, sistem Surjan sangat ramah dan sesuai dengan kearfikan lokal masyarakat yang tinggal di kawasan alam setempat.
”Semoga saja penyetruman ikan bisa hilang dengan adanya pilihan usaha yang terus dikembangkan ini. Warga bisa melihat sendiri lahan kami yang sudah mulai menghasilkan,” katanya optimis. advhst