TAMIANG LAYANG — Sebuah truk ber Nopol DA 9103 AS yang disopiri Adi warga Kelua (Kalsel) Kamis (22/3) petang sekira pulul 17.00 Wib terperosok saat berusaha melintasi sebuah jembatan Haringen Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur, Kalteng. Truk tersebut bermuatan alat pertanian seperti pupuk, sprayer (alat semprot), obat-obatan dan lain sebagainya.
Pantauan Metro7, truk nahas milik Dinas Pertganian dari Tamiang Layang itu bermaksud menuju Desa Haringen untuk membagikan sejumlah perlengkapan tani kepada kelompok tani.
“Truk ini bermuatan pupuk 4 ton dan 3 ton obat-obatan dan sprayer  yang rencananya akan dibagikan kepada para petani, karena ini merupakan proyek pengadaan dari Dinas Pertanian Bartim. Kita tidak tahu berapa kerugian sekarang,” ungkap teman sopir truk itu kepada Metro7 Jum’at (23/3).
Ia mengaku sejak awal mereka sudah berencana memilih jalan lain selain, tetapi dinas terkait terus memaksakan dan meyakinkan bahwa jembatan itu masih kuat, akhirnya mereka menurut saja. Tetapi saat melintasi jembatan tersebut, tiba-tiba truk yang sudah berada di tengah jembatan itu mundur, sehingga pondasi jembatan tak mampu lagi menahan beban dan akhirnya ambruk.
Beruntung dalam peristiwa ini tiga awak truk selamat, hanya kendaraan mereka yang nyungsep masih belum bisa dievakuasi selama 2 hari (Jum’at sampai Sabtu). Truk terjungkal dengan posisi bodi belakang menancap di tengah jembatan dan jatuh ke dalam sungai, sehingga kalau dilihat dari depan, tampak seperti tancapan tiang jembatan.
Akibat kejadian itu, arus kendaraan yang melintasi jalan tersebut terganggu. Warga pun tak bisa berbuat apa-apa, mereka menyayangkan selama 2 hari truk tersebut terbengkalai dan masih belum bisa dievakuasi sementara pihak Lantas Polres Bartim pun tak tampak di lokasi.
Hingga berita ini naik cetak, Kasat Lantas Polres Bartim belum bisa dihubungi, baik melalui panggilan langsung maupun pesan singkat..
Menurut warga, usia jembatan itu memang sudah tergolong tua, sehingga tidak dapat lagi menampung beban berat. Sedangkan perbaikan pun belum juga dilakukan, padahal sudah sering diusulkan Kepala Desa kepada Dinas Pekerjaan Umum.
“Yang bertanggung jawab terhadap kerusakan jembatan itu adalah Dinas PU, ini menyangkut keselamatan banyak orang. Seandainya tidak terjadi musibah ini, kami tidak yakin jembatan ini akan diperbaiki. Untung saja tidak ada korban jiwa. Hendaknya Dinas PU bisa tanggap, agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi,” tutur seorang warga berang. Metro7/M.Jaya