TANJUNG — Pancasila adalah sistem nilai yang digali foundingfather Indonesia dari sistem nilai yang berlaku pada ratusan suku, bahasa dan agama yang berbeda di Indonesia.  Pancasila adalah perekat bagi perbedaan ini hingga Bangsa Indonesia bisa hidup dalam perdamaian tanpa kekerasan dan rasa permusuhan antar kelompok yang berbeda.  Sayangnya, nilai-nilai itu makin tergerus oleh berkembangnya zaman yang hingga bibit permusuhan, pertentangan akibat faham-faham yang membawa nilai baru dan fanatisme yang berlebihan terhadap golongan dan kelompok.
Karenanya, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Tabalong yang dalam pendiriannya difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tabalong menggagas sarasehan yang menghadirkan berbagai komponen bangsa di Tabalong untuk bersama-sama mencari solusi memantapkan eksistensi Pancasila sebagai perekat bangsa yang diselenggarakan Rabu (28/03) lalu di Gedung Juang Tanjung. 
“Nilai-nilai Pancasila adalah bagian dari budaya bangsa kita, karena nilai-nilainya yang begitu luhur, maka dia bisa merekatkan ratusan suku, ratusan bahasa, beragam agama dan kepercayaan yang eksis di Indonesia, sebab itu kita harus bersama mendorong kembali nilai-nilai itu untuk makin mantap merekatkan kita semua, mencegahnya dilupakan yang justru membuka ruang perpecahan dan permusuhan,” ujar H Akhmat Hartani, Ketua FPK Tabalong dalam sambutan pembukanya.
Sementara itu, Drs H Saberan MM Kepala Badan Kesbang Linmas Kabupaten Tabalong yang membuka kegiatan ini menyambut gembira gagasan sarasehan oleh FPK. 
“Peran semua pihak merekatkan kembali heterogenitas bangsa ini penting, Tabalong adalah contoh daerah dengan keberagaman yang sangat tinggi. Karenanya, bila kita berhasil memberi pelajaran penting tentang penerapan nilai Pancasila yang merekatkan bangsa, maka ia akan jadi teladan baik bagi seluruh komponen bangsa,” ujarnya.
Sarasehan diikuti oleh berbagai unsur, di antaranya adalah Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama (FKUB), tokoh masyarakat, LSM, Pelajar dan Mahasiswa. rilisrumbel