TANBU — Nilai pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu (Tanbu) berhasil menduduki urutan tertinggi dari 13 kabupaten /kota se-Provinsi Kalimantan Selatan.
Program pengadaan barang dan jasa yang digagas Pemkab Tanbu melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE/e-procurement) sejak awal Pebruari 2012, sukses melaksanakan 20 paket lelang dengan nilai anggaran Rp99.690.500.000,-.
“Lanjutannya, ada 24 peket dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait yang sebelumnya juga dilelang melalui LPSE dan secara manual,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa, Rooswandi Salem.
Dua puluh paket lelang pertama adalah perbaikan infrastruktur jalan lingkungan dan jalan poros perdesaan serta kecamatan pada lingkup kabupaten.
Perbaikan infrastruktur telah menjadi komitmen sekaligus visi-misi bupati dan wakil bupati sejak menduduki jabatan menjelang akhir 2010.
Proses lelang melalui sistem LPSE merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No 17 tahun 2011 tentang Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2012.
Inpres ini menjelaskan, untuk anggaran pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari APBD 2012, setidaknya 40 persen diwajibkan proses lelang melalui LPSE/e-procurement.
Selaku pelaksana proses pengadaan barang dan jasa di kabupaten, pihak ULP berjanji untuk semaksimal mungkin memenuhi target lelang yang ditetapkan pemerintan pusat.
Bahkan kalau bisa melebihi target Inpres. Sebab dengan e-procurement, proses lelang jelas lebih efisien, efektif, adil, terbuka, dan non diskriminatif,” katanya.
Meski demikian, dalam penetapan metode lelang, pihak ULP masih tetap mempertimbangkan kondisi vendor-vendor (penyedia jasa/pihak ketiga) yang ada di Tanbu. Sebab UPL sendiri masih dianggap sistem baru yang perlu pengenalan, agar penerapannya dapat diterima oleh semua pihak terkait. Metro7/usy