Gudung, Kades Pianggu

TAMIANG LAYANG Desa Pianggu Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur cukup kaya dengan hasil alamn di samping potensi wisata seperti Goa Liang Seragi. Tempat ini seringkali dikunjungi wisatawan asing. Selain itu, desa Pianggu juga memiliki areal pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.
Sayangnya desa pemekaran ini belum mendapatkan aliran listrik dan wacananya pun baru mengemuka tahun 2012 ini.
Demikian dikemukakan Gudung (35), Kepala Desa setempat saat ditemui Metro7 di kediamannya Jum’at (16/3) lalu. Pria berputera dua dari perkawinannya pada 1999 silam ini, dilantik sebagai Kades pada 15 Mei 2010 lalu. Ia berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan desa-desa pemekaran.
 “PGM2T dananya sekitar Rp10 juta dari BPMD Bartim, sifatnya gotong-royong seperti tebas kuburan dan Balai desa. Ke depannya mudah-mudahan pemerintah Bartim dapat memperhatikan desa pemekaran yang belum menikmati aliran listrik,” harapnya.
Dikatakan Gudung, dana ADD 2012 akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan program Gerayang Meradu Tumpuk (PGM2T).
Ia mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Bartim terhadap infrastruktur jalan di Desa Pianggu yang merupakan hasil pemekaran  Desa Ampari 31 Agustus 2008 silam.
“Desa Pianggu ini dulunya Dusun anak Desa Ampari yang dimekarkan 31 Agustus 2008 dan didefinitifkan pada 15 Mei 2010 lalu. Jadi desa ini baru dua tahun berjalan memisahkan diri dari desa induk,” ujar Gudung lagi.
Kades Pianggu ini juga menyayangkan pembangunan proyek jalan desa yang berjalan kurang maksimal dan tidak sesuai harapan masyarakat. Proyek yang masuk terkesan dikerjakan asal-asalan oleh rekanan. Hal itu menurut Gudung terlihat dari pekerjaan peningkatan ruas jalan yang hasilnya tidak memuaskan.
“Kami mengharapkan jalan yang diperbaiki kiranya bisa mulus. Paling tidak, ada pengaspalan supaya batu-batu besar tidak berhamburan di jalan, dan harusnya setiap proyek yang masuk di desa ini dimonitor oleh dinas teknis maupun pemerintah,” imbuh Gudung.
Hampir dua tahun berjalan sejak menjabat, masyarakat menilai Gudung sudah membuat banyak terobosan, utamanya terkait penggunaan dana PNMP. Pada 2011 lalu, dana PNMP yang dikucurkan oleh pemerintah pusat untuk Desa Pianggu sekitar Rp14 juta lebih, sedangkan ADD  lebih dari Rp29 juta.
“Khusus dana ADD, 70%-nya untuk pembangunan fisik dan 30% lagi dimanfaatkan bagi pemberdayaan masyarakat dan operasional desa termasuk honor RT. ADD 2011 lalu kita gunakan untuk membeli tanah desa berukuran 22 m x 33 m dan kita juga membeli batu belah. Semuannya itu merupakan keperluan desa,” jelas Gudung.
Kades termuda di Kecamatan Awang ini menambahkan bahwa program yang sudah berhasil direalisasikannya adalah membangun titian sepanjang 12 m di Jalan Kulew, sebagai akses masyarakat menuju kebun dan areal pertanian.

Desa Pianggu diketahui memiliki luas 14,5 hektar dengan jumlah penduduk 235 jiwa sedangkan jumlah KK 93 terbagi atas 2 RT. Metro7/M.Jaya