petani kare
 BATULICIN Usaha perkebunan karet dan kelapa sawit kian menjadi primadona masyarakat petani di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dalam lima tahun terakhir. Ini mengingat, hasil yang diperoleh petani dari potensi perkebunan itu sangat menjanjikan.
Melihat potensi besar itu pula, Bupati Mardani H Maming mengatakan, tahun ini pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Rp1 miliar untuk bantuan bibit kelapa sawit bagi petani.
Alokasi dana sebesar itu yang dianggarkan melalui APBD Tanbu tahun 2012, rencananya diperuntukan bagi pengadaan bantuan bibit kelapa sawit untuk dikembangkan di atas lahan seluas 225 ha.
Kepala Seksi Bina Produksi dan Pengembangan Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Tanbu, Ali Wardana mengatakan, rata-rata petani setiap bulan bisa meraih penghasilan Rp2 juta hingga Rp2,5 juta dari usaha pengembangan karet atau kelapa sawit tersebut.
“Oleh karena itu, usaha pengembangan perkebunan dari dua komoditas ini masih menjadi primadona masyarakat petani Tanbu, sebut Ali Wardana.
Dari proyeksi rencana pengembangan lahan seluas 225 ha, 100 ha di antaranya merupakan bantuan pemerintah daerah bagi yayasan atau lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, dan sisanya seluas 125 ha diproyeksikan untuk kelompok tani yang tersebar di sejumlah kecamatan di Tanbu.
Namun demikian, kata Ali Wardana, realisasi program bantuan bibit kelapa sawit tersebut saat ini masih dalam tahap pelelangan, sehingga bantuan belum bisa dikucurkan.
Sembari menunggu perusahaan pemenang lelang, pihaknya imbuh dia, terus melakukan inventarisasi data lahan.
“Untuk pendataan lahan sebagian sudah kami lakukan. Tapi pemenang tendernya saat ini belum ada, karena proses lelang masih berlangsung,” katanya.
Dari pendataan sementara, saat ini lahan kelompok tani yang sudah siap sekitar 20 ha yang tersebar di tiga desa, yaitu Desa Bulurejo, Dukuh Rejo, dan Desa Sido Mulyo, Kecamatan Mantewe.
Sedangkan dari yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yang sudah mengajukan proposal bantuan bibit kepada pemerintah daerah adalah Yayasan AsySyafi’iyah Kecamatan Kusan Hulu, Yayasan Pendidikan Islam Rahmat Illahi Kecamatan Simpang Empat, dan Yayasan Al Mubtadiul Falah Kecamatan Mantewe.
Sementara, untuk lembaga pendidikan yang sudah mengajukan proposal permohonan bantuan bibit adalah SDN Sido Mulyo dan SMP Negeri 5 Kecamatan Mantewe.
Pada kegiatan lanjutan, pemerintah daerah akan melakukan pendataan kembali di lahan seluas 20 ha yang berada di dua desa, yakni Desa Banjar Sari Kecamatan Angsana dan Desa Guntung Kecamatan Kusan Hulu.
Untuk diketahui, hingga saat ini total luasan areal perkebunan kelapa sawit di Tanbu mencapai sekitar 30.400 ha, dan 21.000 ha untuk pengembangan perkebunan. Luasan itu sudah termasuk yang dikelola oleh perusahaan dengan pola plasma.
Selain bersumber dari APBD Perubahan 2012, pemerintah daerah juga mendapat dana pendamping dari Pemprov Kalsel berupa pupuk dan herbisida untuk pengembangan perkebunan karet seluas 80 ha.
Dengan makin tumbuh dan berkembangnya potensi perkebunan kelapa sawit dan karet di Tanbu, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sektor perkebunan itu sehingga mampu meningkatkan kualitas kesejahteraan petani sekaligus berkontribusi terhadap PAD Tanbu dari tahun ke tahun, baik melalui penyaluran bantuan bibit maupun pupuk, termasuk bantuan dalam bentuk pembinaan dan pendampingan. adv/relhum