Agus Tabela, SSos
TAMIANG LAYANG — Tim Independen Percepatan Pembangunan dan Operasional PLTU Jaweten akan meminta DPRD Bartim memanggil PT Rimau Group untuk mempertanyakan masalah pengerjaan proyek kelistrikan tersebut.
Hal itu diungkapkan Agus Tabela SSos, pengarah Tim Independen percepatan Pembangunan dan Operasional PLTU Jaweten. Ia menegaskan, masalah tersebut akan secepatnya dibahas di DPRD Bartim, karena PT Rimau telah beberapa kali menjanjikan penyelesaiannya.
“Bahkan terakhir dijanjikan akan diresmikan oleh Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Barito Timur Ke-10 Agustus mendatang. Pada saat duduk bersama satu meja di kantor DPRD Bartim nanti, banyak pertanyaan yang akan kita sampaikan ke PT Rimau Group, antara lain terkait dokumen pembangunan proyek yang semestinya diketahui masyarakat, apakah murni dibangun pihak swasta atau akan dihibahkan kepada Pemkab Bartim,” ungkap Agus Tabela.
Ia berharap PT Rimau memahami tata cara berinvestasi di wilayah Bartim, apalagi Rimau Group juga memiliki usaha di bidang pertambangan batubara. Tim Independen Percepatan Pembangunan dan Operasional PLTU Jaweten pada tanggal 18 Juni 2012 kemarin sudah melayangkan surat kepada PT Rimau Group, yang isinya menanyakan kepastian waktu operasional PLTU tersebut.
Kiki Gunawan
Tim menagih janji pihak manejemen PT Rimau Group, saat denda adat akibat keterlambatan peresmian PLTU Jaweten yang berkapasitas 2 x 3,4 MW. Menurut Agus, apabila percepatan pembangunan tidak dilaksanakan, PT Rimau akan dikenakan denda adat, bahkan bisa saja berujung pada penutupan.
Sementara itu, Ketua DPRD Bartim Fristio SSos mengatakan, seharusnya dinas terkait lebih tegas dan proaktif menyikapi permasalahan ini, pasalnya PLTU Jaweten merupakan impian masyarakat Bartim dalam mengatasi krisis energi yang selama ini terjadi.
“Pada awal pemasangan tiang pancang pembangunan PLTU tersebut, pihak manejemen menjanjikan proyek tersebut sudah akan beroperasi per tanggal 11 Nopember 2011, tetapi pada kenyataannya pembangunan mengalami keterlambatan,” ungkapnya.
Masih Fristio,  kemudian PLTU Jaweten itu kembali dijanjikan selesai bulan Juni 2012 dan akan diresmikan secara langsung oleh Gubernur Kalteng pada HUT Kabupaten Bartim Agustus mendatang, tapi kenyataannya hingga saat ini pelaksanaan pembangunan baru mencapai 85 %.
Sementara itu, Wakil Direktur PT SEM Kiki Gunawan menjelaskan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin menggenjot penyelesaian pembangunan PLTU Jaweten tersebut.
“Kita tidak berjanji tahun ini selesai, tapi kita berupaya agar cepat selesai. Karena pekerjaan terus dilakukan dan sekarang ini sudah mencapai tahap finishing,” ungkap Kiki.
Menurutnya, semua peralatan PLTU kini sudah lengkap, hanya saja pihaknya belum bisa memastikan waktu operasional, karena belum dilakukan tes maupun persiapan lainnya. Pihaknya berharap tahun 2013 mendatang PLTU Jaweten sudah bisa beroperasi.
“Dengan adanya PLTU ini, investor lain nantinya bisa masuk untuk melaksanakan pembangunan lainnya, seperti bidang perhotelan, agar daerah Bartim bisa lebih dikenal di luar daerah dan investasi pembangunan pun bisa lebih maju,” pungkas Kiki Gunawan. Metro7/Ali