Memberikan ASI merupakan kodrat dan kewajiban seorang ibu kepada bayi. Peran ganda seorang ibu akan berdampak pada pola pemberian ASI kepada bayinya. Ibu yang bekerja di luar rumah cenderung memberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) seperti susu botol kepada bayinya.
ASI adalah makanan alamiah yang diproduksi oleh organ tubuh seorang ibu berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI yang pertama keluar berupa cairan bening berwarna kekuningan  yang disebut kolostrum sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan (antibodi) tubuh terhadap penyakit
Pemberian ASI saja kepada bayi dimulai dari sejak hari pertama lahir sampai umur 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan apa pun seperti susu botol, bubur, buah-buahan, sayuran dan minuman.
Sebelum menyusui, ibu harus yakin mampu menyusukan bayinya dan keluarga harus memberikan  dukungan kepada ibu dan bayinya. Bayi disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah bayi lahir untuk merangsang ASI cepat keluar dan menghentikan perdarahan. Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian.
Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lunak dan jumlah yang sesuai dengan perkembangan umur bayi.
Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
Sebelum menyusui, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih. Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang). Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala. Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas/kain/tissu yang bersih. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan/kentut dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak  lurus pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
ASI mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan; Mengandung zat kekebalan (antibodi); Melindungi bayi dari alergi, aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar; Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja. ;Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi. Metro7/LQ