Erjo Unja, PPTK
TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) optimis program perluasan lahan sawah seluas 2.000 Ha akan terlaksana dengan baik. Hal itu ditegaskan Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bartim melalui PPTK Perluasan Persawahan, Erjo Unja.   
    
“Saya telah membuat komitmen dengan pusat, dari program 2.000 Ha perluasan sawah yang ada di Bartim, saya targetkan 1.000 Ha akan ditanam dan pada bulan Oktober–Nopember nanti sudah panen. Lokasi panen raya akan kita tempatkan di Desa Luak Jauk. Saya pun optimis program ini akan terlaksana dengan baik, walaupun berbagai kendala dan permasalahan telah kita hadapi pada saat ini,” tegas Erjo.
Dijelaskannya juga, dari perluasan 2.000 Ha yang meliputi 10 kecamatan itu, Desa Pulau Patai kebagian 200 Ha, di mana yang sudah terlaksana 90 Ha.
“13 Juni 2012 lalu dari 1.800 km yang sudah ditargetkan, sudah diselesaikan 1.000 km dan 800 km lagi sudah kita buat pondasi awal serta pondasi bawah. Tanah di Desa Pulau Patai terlalu labil, sehingga dibutuhkan pondasi sebelum ditinggikan kembali. Pembuatan tanggulnya sebanyak 3.000 km dan baru bisa dilaksanakan hanya 1.000 km, sedangkan sisanya masih dalam pelaksanaan,” jelas Erjo.
Kades Pulau Patai Hawinggo
Untuk perluasan persawahan di Desa Pulau Patai, lanjut Erjo, ditargetkan seluas 100 Ha, tapi masyarakat meminta 200 Ha. Program ini akan diserah terimakan pada 31 Desember 2012 nanti, sehingga masih ada waktu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan pihaknya optimis program ini akan selesai tepat waktu.
Sementara itu, Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bartim, Ir Yuliantara ketika ditemui Metro7 di kantornya belum lama ini mengatakan, program perluasan areal persawahan di Desa Pulau Patai adalah sebanyak 200 Ha dan sekarang pekerjaannya sudah mencapai 35%. Ia menegaskan, pekerjaan itu harus dikawal betul-betul, agar apa yang telah diprogramkan bisa tercapai dan terlaksana sesuai harapan bersama.
Ke depannya Yuliantara menyarankan kepada semua kelompok tani agar segala sesuatu kebijakan harus disampaikan secara terbuka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk tahun 2013 mendatang, akan lebih kita tingkatkan melalui bantuan APBD lewat Dinas Pekerjaan Umum, misalnya penambahan tanggul untuk perluasan areal persawahan. Untuk cetak sawah belum dan akan kita lakukan secara bertahap, pertama kita lakukan pembukaan baru kemudian optimalisasi. Dananya dari APBN, yang sekarang kita programkan sebanyak 2.000 Ha untuk Bartim yang terbagi 10 Kecamatan dan harus kita lihat mana yang harus yang kita prioritaskan lebih dulu,” kata Yuliantara.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Pulau Patai, Hawinggo, Rabu (1/8/2012) mengatakan, anggaran perluasan sawah 200 Ha berasal APBN sebesar Rp2,24 miliar yang terbagi, Rp2 miliar untuk pencetakan sawah, Rp200 juta untuk dana P3A dan Rp40 juta lagi untuk dana monitoring.
“Untuk persiapan lahan 200 Ha tersebut, ada 4 titik lokasi di Desa Pulau Patai yang disiapkan dari desa, tapi penempatan pengerjaannya diserahkan kepada rekanan, karena aparat desa tidak tahu mana saja lahan yang mana bisa dimanfaatkan dan mana yang tidak. Kalau pun titik yang dikerjakan hanya 100 Ha saja dan 100 hektarnya danau, maka para rekanan bisa mengalihkannya ke titik lain. Kita harapkan program ini jangan sampai dialihkan ke desa lain,” jelas Hawinggo. Metro7/Ali