Kabig KS Magdalena
TAMIANG LAYANG — Kantor BKBPP Kabupaten Bartim pada tahun 2012 ini telah melaksanakan program sosialisasi seputar masalah perkawinan usia muda  menikah pada umumnya kepada para orang tua, khususnya kalangan ibu rumah tangga belum lama tadi.
Hal itu diungkapkan kepala Kantor BKBPP Kabupaten Bartim, Dra Dewi Murni Ibie MAP ketika ditemui Metro7 di kantornya.
“Untuk tahun 2012 ini, kami telah melaksanakan Program TIK Remaja tentang masalah Kesehatan alat Reproduksi (Kespro). Program tersebut dari pemerintah pusat  yang disosialisasikan kepada ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak sekolah yang ada di Bartim, tentang bagaimana menjadi ibu yang baik dalam mengasuh anak dan menjadi istri yang baik di mata suami dalam kehidupan rumah tangga. Dimana peranan orang tua sangat menentukan untuk masa depan anak,” jelasnya.
Pihak BKBPP Bartim ujarnya juga telah melakukan sosialisasi kepada anak-anak  sekolah tentang bagaimana caranya menanggulangi masalah pergaulan bebas di masa remaja.
“Anak pada usia sekolah cepat terpengaruh oleh pergaulan bebas. Oleh sebab itu kami memberikan sosialisasi bagaimana caranya untuk menghindari penyakit AIDS/HIV. Karena penyakit ini sangat berpengaruh bagi anak-anak remaja sekarang ini, khususnya anak sekolah SMA/SMK serta MAN dan SMP,” imbuh Dewi.
Ditambahkannya, untuk saat ini BKBPP telah pula memberikan penyuluhan DKS dan TIK Remaja karena ini untuk menghimbau masyarakat tentang dampak buruk dan bahayanya perkawinan pada usia dini yang sekarang ini cukup menonjol di kalangan pelajar seperti anak SMA/SMK.
“Seperti kita lihat, data pernikahan dini tahun 2011 lebih tinggi dibanding tahun 2012. Mungkin ini diakibatkan banyaknya penduduk pendatang dari luar daerah dan permintaan aktanya di Kabupaten Bartim,” asumsi Dewi.
Dra Dewi Murni

Senada, Kepala Bidang pada Kantor BKPP setempat, KS Magdalena mengatakan bahwa sebaiknya pernikahan dini dihindari, karena alat reproduksi remaja pada masa itu belum matang dan cara berpikirnya pun belum dewasa.

“Maka dari itulah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menghindari terjadinya pernikahan dini,” katanya.
TIK Remaja di sekolah-sekolah ini menurutnya adalah salah satu cara untuk memberikan informasi masalah reproduksi, agar para remaja sadar dan tahu tentang Kesehatan alat Reproduksi tersebut,” ujar Magdalena lagi.
Ia menambahkan, belum lama pihaknya pun telah melaksankan sosialisasi ke SMK/SMA khususnya bagi murid baru tentang masalah Kespro yang intinya adalah pengetahuan tentang peranan alat Reproduksi dalam memelihara pergaulan. Mengingat permasalahan utama bagi para remaja adalah pergaulan.
“Kespro ini adalah Kesehatan Reproduksi yang terbagi menjadi 3 masalah, yaitu Seksual, HIV/AIDS dan Narkoba. Seksual ini adalah salah satu masalah yang sering terjadi pada saat ini, khususnya di kalangan remaja dan dampaknya sangat berpengaruh dan berbahaya bagi anak-anak sekolah,” ingat Magdalena.  Metro/Ali