Kebutuhan masyarakat bahan bakar gas di Kabupaten Balangan saat ini dinilai cukup tinggi, sebagai pengganti minyak tanah yang keberadaannya juga terbatas.
Hampir  35.000 lebih atau 60% dari penduduk warga masyarakat Balangan  diyakini sudah menggunakan bahan bakar gas. Padahal agen bahan bakar gas untuk sementara ini hanya ada di Desa Haur Batu Kecamatan Paringin, yakni PT Prima Restu Ibu.
“Keberadaan agen semakin terasa kurang dapat memenuhi kebutuhan warga akibat sedikitnya pengencer bahan bakar ini, sehingga jika ingin mendapatkannya warga terpaksa harus langsung membelinya kepada agen,” tutur Kepala Badan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Balangan, Ruspandi.
Minimnya pengencer bahan bagar gas itu perlu diwaspadai oleh warga dan pemerintah. Pemkab Balangan sangat berharap apa yang telah dijanjikan oleh Tim Konversi Bahan Bakar melalui Konsultan dapat segera direalisasikan terkait keberadaan pangkalan bahan bakar gas di wilayah Kabupaten Balangan.
Meski program konversi sudah dilakukan, tidak mempengaruhi pasokan minyak tanah dari pihak Pertamina, mengingat perusahaan ini belum ada rencana  pengurangan distribusi minyak tanah di Balangan.
Menurut Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Balangan, Mahyudi, khusus di daerah Balangan belum dikeluarkan kebijakan pencabutan subsidi atau pun pengurangan distribusi minyak tanah.
Informasi tersebut berbanding lurus dengan penyataan pihak PT.Pertamina melalui SR.LPG Rayon IV Kalsel, Adi Bagus Haqi yang menginformasikan bahwa Balangan untuk sementara belum ada kebijakan pengurangan minyak tanah terkait adanya program Konversi ke LPG 3 kilogram (kg).
Berdirinya infrastruktur Pangkalan dan agen LPG di daerah yang melaksanakan  program peralihan itu merupakan salah satu rangkaian program kebijakan konversi  tersebut. Metro7/Sri