Keberadaan mobil sarana angkutan masyarakat dan angkutan barang yang disediakan PT Adaro Indonesia bagi masyarakat jalur lintasan areal angkutan batu bara, khususnya bagi masyarakat desa Mantuil Kecamatan Muara Harus dan sekitarnya, sangat dirasakan manfaat.
“Kami sangat bersyukur dengan bantuan sarana angkutan umum dan angkutan barang yang disiapkan oleh PT Adaro Indonesia,” ujar sejumlah warga kepada Metro7, kemarin.
Yang cukup merasakan manfaat itu tentu saja para ibu-ibu. Karena tempat tinggal mereka yang jauh dan terpencil sangat membantu ibu-ibu untuk berbelanja keperluan sehari-hari.
“Dengan adanya sarana angkutan ini kami tidak perlu lagi harus pergi ke pasar yang cukup jauh seperti pasar Kelua, karena sejak adanya bantuan operasional angkutan orang dan barang dari PT Adaro, kami berbelanja ke pasar Mantuil yang selalu buka pagi hingga siang hari,” tutur ibu-ibu itu lagi.
Berdasarkan pemantauan Metro7, di Pasar Mantuil itu dibuka dari pagi hari. Disana para pedagang ikan segar kebanyakan berasal dari Kelanis yang setiap pagi sudah berdatangan. Mereka menumpang bus angkutan masyarakat milik PT Adaro Indonesia Group dengan membawa berbagai jenis ikan di dalam mobil box angkutan barang.
Di Pasar Mantuil itu berbagai jenis ikan yang dijual mereka mulai dari jenis ikan Papuyu, Gabus, Belut, Baung, Pipih, Tapah dan Lais. Disamping itu, berbagai jenis sayur mayur dijual disana, pedagangnyapun bukan hanya dari pedagang lokal, tetapi kebanyakannya adalah pedagang keliling yang datang dari berbagai tempat.
Salah seorang ibu yang mengaku dari desa Manduin menuturkan kepada Metro7, sejak adanya mobil angkutan dari PT Adaro Group, warga desa itu merasa sangat bersyukur, karena mereka bisa berbelanja dengan mudah.
“Kalau jalan kaki tentu capek pak, dan kalau kami menggunakan sepeda motor juga takut karenma harus melintas di jalan perusahaan, dan itu sangat berbahaya,” papar Ny Haliman.
Tidak hanya itu dampak positif yang dirasakan warga diluar Pasar Mantuil dengan menggunakan fasilitas angkutan gratis, tetapi warga disekitar pasar Mantuil sendiri juga mendapatkan imbasnya. “Karena banyaknya pembeli yang datang kami membuka warung makan dan minum, dan Alhamdulillah ternyata juga ramai,” kata warga pemilik warung minum sekitar Pasar Mantuil itu.
Menurut salah seorang pedagang sayur Muhidin, yang mengaku dari Kelua menjelaskan, sejak tahun 2010 lalu dirinya tidak lagi berjualan sayur keliling desa. Ia mengaku setiap pagi sekitar pukul 09.00 ia selalu ikut mangkal berjualan di pasar Mantuil sampai tengah hari.
Hal ini membuktikan, bahwa dengan bantuan angkutan gratis untuk masyarakat dan angkutan barang itu secara tidak langsung telah menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pasar itu. Metro7/via