Tamiang Layang – Warga di sejumlah kawasan yang menjadi langganan banjir setiap tahun kini bersiaga dengan seringnya turun hujan beberapa waktu terakhir ini, karena dapat dipastikan air sungai akan meluap dan merendam lingkungan tempat tinggal warga.
Banjir juga diprediksi akan mengancam aktifitas kehidupan warga, dan hal ini mulai dirasakan oleh warga Desa Pinang Tunggal, Kecamatan Pematang Karau, Bartim, dimana sebagian warga yang berprofesi sebagai petani mulai resah lantaran semai benih untuk padi terendam karena air dari Sungai Karau meluap.
“Banyak semaian benih padi terendam oleh air yang meluap, ini jelas membuat gagal musim tanam tahun ini,” ujar Heriansyah, kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pinang Tunggal kepada Metro7 disana.
Dengan terendamnya semaian bibit padi yang baru ditanam itu, otomatis ujar Heriansyah, semua bibit benih itu tidak bisa digunakan lagi karena mati terendam air yang meluap, dan kondisi ini merugikan bagi warga disana yang mayoritas menjadi petani.
Terlebih lagi lanjut Hari, jalan desa yang menjadi satu-satunya jalan bagi warga Desa Pinang Tunggal untuk menuju ibukota kecamatan dan ke desa lainnya kondisinya semakin hancur karena terendam air, sedangkan jalan desa itu tepat berada di sisi Sungai Karau tersebut.
“Ketika air sungai ini meluap, akan menggenangi jalan desa, dan jalan ini masih pengerasan sehingga kondisinya lemah dan beberapa ruas jalan berlumpur akibat air yang menggenanginya,” paparnya lagi yang diamini Agianto, warga Desa Pinang Tunggal.
Atas nama masyarakat disana, Heriansyah meminta kepada pemerintah daerah untuk meperhatikan jalan desa disana, karena warga sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan, namun belum ada tanggapan sampai saat ini.
Siaga dari banjir ini juga dirasakan warga Putai Kecamatan Dusun Tengah saat musim hujan sekarang ini, khususnya pada malam hari. Sebagian warga terganggu untuk beristirahat tidur karena khawatir air yang meluap dari sungai tiba-tiba saja cepat meninggi. (Metro7/M.Jaya)