JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memutuskan untuk mengambil alih kendali Partai Demokrat melalui Majelis Tinggi partai. SBY sendiri selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat secara otomatis menjadi nakhoda partai berlambang bintang mercy itu.
Banyak pihak yang menyayangkan keputusan SBY tersebut. Sebab dikhawatirkan konsentrasi SBY akan terpecah dan cenderung akan lebih fokus untuk melakukan pembenahan di partainya.
Pada akhirnya, kekhawatiran itu terjadi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat lebih menginginkan agar SBY fokus mengurusi pemerintahan.
Menyikapi hasil survei tersebut, para elite partai berlambang bintang mercy ini seolah menutup mata, dengan alasan masih belum mempelajari secara menyeluruh hasil survei tersebut.
Dalam survei tersebut, 77,85 persen masyarakat setuju agar tidak semestinya seorang Presiden terlibat mengurus masalah partainya, 16,46 persen yang setuju dan yang memilih opsi tidak tahu sebanyak 5,70 persen.
Berdasarkan hasil survei ini juga disebutkan, publik setuju agar Presiden tidak turun langsung dalam mengurusi masalah internal partai. Sebab, partai politik bukan masalah warga Indonesia, sehingga presiden tidak semestinya turun langsung untuk mengurusi partainya.okezone