Tamiang Layang — Suhu politik di Kabupaten Barito Timur semakin memanas. Jajaran KPUD mulai dari ketua, sekretaris dan anggota diteror melalui short message service (SMS) akan dibunuh usai mengumumkan hasil verifikasi persyaratan bakal calon menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Bartim, Kamis (14/2) tadi.
Ancaman pembunuhan itu diterima langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Bartim Drs H Muksin Mashur melalui pesan SMS di handphonenya. “Tidak ada namanya, hanya nomor handphonenya saja yang mengancam saya akan dibunuh. Ancaman ini terkait dengan hasil keputusan verifikasi calon,” ungkap Muksin.
Tidak itu saja, ancaman untuk menghabisi nyawa terkait dengan keputusan hasil verifikasi yang meluluskan enam pasangan calon dan menggugurkan satu pasangan calon, juga diarahkan kepada sekretaris dan anggota KPU.
Disebutkan Muksin, dalam SMS itu dia dituduh seorang yang banci dan tidak wajar menjabat sebagai ketua KPU. Bahkan dianggap salah dalam membuat keputusan terkait hasil verifikasi tersebut. “Mungkin saja orang ini sakit dan dendam sehingga mengancam saya dibunuh. Bahkan sebelum saya menemui ajal lebih dahulu, menurut isi SMS itu, dia akan menjemput ajal saya terlebih dahulu. Ancaman juga diperuntukan kepada sekretaris dan anggota KPU sampai mati,” beber Muksin.
Keputusan hasil verifikasi calon itu tidak dilakukan oleh Muksin sendiri. Tapi juga hasil keputusan para anggota.  Bahkan, kata Muksin, KPU dalam melakukan verifikasi melibatkan instansi lain seperti kejaksaan negeri, pengadilan negeri, polres, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan, Kesbangpolinmas, rumah sakit umum daerah, Panwaslu, dan lainnya.
Ancaman pembunuhan tersebut langsung disampaikan Muksin kepada anggota Polres Bartim yang berjaga di Kantor KPU Bartim.  Muksin menyatakan tidak akan membalas isi SMS berupa ancaman itu karena tidak ingin memperpanjang masalah. Namun demikian, dia bersikap tetap waspada dan berhati-hati.
Kasus ancaman pembunuhan terhadap Ketua KPU Kabupaten Bartim  ditangani serius oleh Polres Bartim. Dari hasil penyelidikan, polisi telah berhasil mengindikasikan pelaku teror tersebut.
Kapolres Bartim AKBP Amostian SIk di sela-sela pengamanan pengundian nomor urut calon kepala daerah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait atas aksi teror berupa pengancaman pembunuhan tersebut.
“Kami sudah melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar hal ini tidak terulang lagi,” kata Amostian. Kendati demikian, polisi tidak melakukan tindakan kepada pelaku. Namun jika terulang   pihaknya akan melakukan tindakan sesuai dengan aturan.
Sikap tersebut mungkin saja melihat situasi kamtibmas sekarang ini yang mulai sensitif karena sudah memasuki masa tahapan Pemilukada sebenarnya, yakni penetapan calon kepala daerah. Sehingga aparat kepolisian penuh kehati-hatian dalam bertindak agar permasalahan baru muncul dan berdampak pada situasi kamtibmas yang kondusif dirasakan di wilayah Kabupaten Bartim.
Amostian juga mengungkapkan, pihaknya semakin intensif melakukan pengamanan wilayah. Ia tidak ingin kerukunan masyarakat Bartim terpecah hanya karena Pemilukada.
Karena itu, ia meminta masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan, meski beda dalam urusan politik. Demikian pula, masyarakat diminta segera memberitahukan polisi jika menemukan adanya gejala yang dapat mengganggu kamtibmas. (Metro7/MJaya/Ali/Fauzi)