Martapura—Diduga karena keinginannya untuk menikah tak dikabulkan, M Fitri mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dan menyayat pergelangan tangan kirinya. Pemuda  20 tahun warga Jln KH Anang  Syahrani Arif Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, ini ditemukan tergantung di pintu kamarnya, Senin (25/3).
Korban pertama kali ditemukan Mustofa. Melihat Fitri tergantung Mustofa langsung menurunkan tubuhnya. Saat diturunkan korban masih hidup dan dalam keadaan kritis. Namun hanya berselang beberapa menit korban menghembuskan napas terakhir.
“Sebelumnya korban juga sempat beberapa kali mencoba bunuh diri, namun masih bisa diselamatkan. Seperti tahun lalu dia mencoba bunuh diri dengan meminum air aki dan kedua menggunakan besi,” ujar Kapolsek Martapura Kota Iptu Agus Soetopo yang  mengutip keterangan saksi.
Selama ini Fitri diduga depresi karena keinginan untuk menikah tak dikabulkan  orang tuanya. Akibatnya, pemuda ini diduga melarikan beban pikirannya dengan menggunakan obat-obatan. Tak hanya itu saja,  sebelumnya korban juga sempat mengamuk di rumahnya dan memecahkan sebuah televisi.
Agus mengungkapkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara korban ditemukan tergantung di pintu kamarnya. Pada pergelangan tangan kirinya ditemukan luka bekas sayatan.  Diperkirakan  saat gantung diri korban tidak langsung meninggal, sehingga langsung menyayat tangannya dengan pisau.
“Karena saat menggantung kakinya masih sampai ke lantai serta ceceran darah hanya ditemukan di satu titik saja,”ungkap Agus.
Dari hasil pemeriksaan sementara di tubuh korban tidak ada bekas tanda kekerasan serta tidak ditemukan adanya ciri-ciri umum gantung diri seperti lidah menjulur, keluar kotoran, serta beberapa ciri lainnya. (Metro7/fit)