Tamiang Layang — Jembatan yang membentang di atas sungai besar di Desa Muru Duyung, Kecamatan  Pematang Karau memprihatinkan. Jika tidak dilakukan perbaikan sekarang, tidak mustahil akan ambruk dan memakan korban.
Jembatan yang berada di lingkungan RT 02, Desa Muru Duyung itu dilintasi dan digunakan warga untuk menyeberangi sungai menuju lingkungan lain. Bahkan, warga melintas untuk kepentingan pengobatan dan pelayanan kesehatan lain di posyandu.
Setiap melintas di jembatan bermaterial kayu itu, warga pasti merasakan goyangan tubuh. Pondasi jembatan ini tidak kuat lagi karena sering dihantam derasnya air sungai, apalagi saat sungai dalam keadaan pasang sehabis turun hujan.
Kepala Desa Muru Duyung, Mendereto, merasa prihatin karena usia jembatan tua sehingga lapuk. Mendereto mengkhawatirkan jembatan itu bisa runtuh. Namun demikian, kades ini berharap agar tidak ada korban bagi warga yang melintas saat menyeberang sungai menuju lingkungan pemukiman lain.
Jembatan itu menjadi lintasan yang sering dilintasi warga setiap hari. Apalagi bagi yang sedang berobat atau meminta pelayanan kesehatan di posyandu. Pos pelayanan kesehatan ini berada di lingkungan RT 2.
Demikian pula saat ada warga yang meninggal dunia, pekuburan muslimin juga berada di lahan yang harus menyeberangi sungai itu. Sehingga warga bolak-balik melintas di jembatan.
Mendereto meminta pemerintah segera memperbaikinya. Dia tak ingin ada korban jiwa saat melintas dan jembatan tiba-tiba runtuh.
Di sisi jembatan, jalan desa pun kini mengalami erosi atau pengikisan sekitar satu meter. Semula lebarnya sekitar empat meter, kini tersisa tiga meter. Kondisi ini terjadi lantaran hantaman arus sungai yang deras. (Metro7/M Jaya)