Tamiang Layang — Pembangunan Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas IIB Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, belum sepenuhnya rampung. Fasilitas pendukungnya pun masih belum lengkap. Oleh karena itu Rutan ini belum bisa menerima narapidana kasus berat maupun titipan dari daerah lain.
Bahkan Rutan yang berlokasi satu arah menuju Kantor Kesbangpolinmas Bartim ini, baru memiliki tujuh orang pegawai, termasuk dengan kepala rutannya sejak April tadi.
’’Kondisi bangunan pada saat ini, masih baru berjalan 70 persen dan kami juga masih kekurangan barang-barang inventaris kantor, seperti computer dan alat prasarana penunjang lainya,” ujar Kepala Rutan Kelas IIB Tamiang Layang, Ketut Akbar Herry Achjar AmdIP SH MH ketika ditemui di kantornya, baru-baru tadi.
Ia juga menjelaskan, proritas utama yang harus dibenahi adalah fisik bangunan kantor, seperti pembuatan pagar pembatas antar blok, pagar steril area, tembok belakang blok, drainase serta tempat tidur dan kelengkapan lainnya. Sedangkan untuk meja dan kursi yang ada saat ini merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bartim.
Masih kata Akbar, layanan operasional minimum yang bisa dilakukan antara lain, hanya untuk napi yang diasimilasi, melakukan tindak pidana ringan, menunggu proses pembebasan bersyarat, maupun yang akan bebas. Untuk Jumlah narapidana yang bisa ditampung paling banyak 10 orang. “Selebihnya masih belum berani karena masih belum rampungnya bangunan kantor dan kurangnya porsenel yang dimiliki,” imbuhnya.
Pria asal Lombok ini menambahkan, menargetkan tahun 2014 mendatang Rutan kelas 2B Tamiang Layang sudah rampung. Mulai saat itu pihaknya berani menerima napi pidana berat dan penitipan tahanan.
Sementara Sub Sek Pengelolaan Rutan Kelas 2B Tamiang Layang Amrullah, menambahkan untuk luas bangunan Rutan Kelas 2B Tamiang Layang 100×100 meter persegi, terdiri dari 5 blok, sedangkan kapasitas bangunan dapat menampung 200 orang napi.
“Satu blok dapat menampung 30 orang sampai 40 orang penghuni, sedangkan untuk personel idealnya 100 orang personel terbagi satu regu jaga 12 orang personel, baru kita bisa menampung napi kelas berat dan penitipan tahanan lainnya, kalau personel tersebut sudah terpenuhi,” kata Amrullah. (Metro7/Ali)