Tamiang Layang — Oprit jembatan underpass yang dibangun oleh PT Bangun Nusantara Jaya Makmur (BNJM) di jalan raya Tamiang Layang Km 7, jebol. Pondasi cor semen pun retak. Kondisi ini membahayakan para pengguna jalan.
PT Wijaya Karya (WIKA), selaku kontraktor yang membangun jembatan underpass tersebut mengaku tidak bertanggung jawab atas retaknya oprit jembatan.
Kontraktor nasional ini menyatakan telah bekerja sesuai rencana, yakni membangun jembatan. “Itu bukan wewenang kami untuk menjawabnya. Sebab, yang kami kerjakan hanya bagian infrastrukturnya saja (jembatan, red),”ujar Sandi, dari PT Wika, baru baru ini.
Ia berkilah bagian bawah jembatan menjadi wewenang dari PT BNJM.
Disebutkan Sandi, jebolnya oprit dan retaknya pondasi ini disebabkan pemadatan tanah yang kurang. Sehingga kultur tanah lemah. Tidak mampu menahan beban jembatan dan angkutan yang melintasi, menjadi penyebab pondasi oprit retak sehingga bagian atas juga jebol.
“Silakan tanya langsung ke BNJM, karena kami membangun infrastruktur. Kondisi karena tanah kurang padat di bawah jembatan,” terang Sandi.
Jembatan dan underpass yang dibangun BNJM itu, diresmikan oleh Bupati Bartim H Zain Alkim, pada 1 April 2013 tadi. Sejak awal pembangunannya, proyek ini sudah menuai masalah. Saat penanaman tiang pancang pertama juga dihadiri oleh bupati, di titik lokasi yang sama jebolnya oprit, tiang pertama tiba-tiba roboh. Beruntung kala itu, tidak ada korban jiwa. Seorang pekerja yang sudah berada di tiang pancang, melompat ke lumpur saat tiang itu tumbang. (Metro7/Jaya)