Korban tabrak lari saat masih berada di TKP (foto: rz)
Tanjung — Peristiwa tragis dialami oleh Ngationo bin Timan (22), warga Desa Bongkang RT 07 Kecamatan Haruai. Ia ditemukan tewas terkapar di Jalan Trans Kalimantan. Kepalanya pecah bersimbah darah.
Ayah satu anak ini diduga menjadi korban tabrak lari. Dugaan itu diperkuat dengan adanya sepeda motor tidak jauh dari jasad korban. Apalagi bagian depan depan sepeda motor tersebut kondisinya rusak parah.
Jasad Ngationo pertama kali ditemukan oleh Anor bersama beberapa orang teman-temannya. Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah.
“Korban sudah dalam kondsi terkapar dan tidak bernyawa, muka penuh darah dan ditemukan berada  masih di sekitar motor yang dikendarainya,” katanya.
Tidak ada saksi mata yang melihat kecelakaan lalu lintas ini. Pasalnya, pagi itu hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Tabalong sehingga jalanan jadi sepi karena para pengguna jalan enggan melanjutkan perjalanannya.
Menurut informasi, korban meninggalkan rumahnya sekitar pukul 06.30 Wita menuju Tanjung. Entah apa yang dicarinya sehingga nekat menerobos guyuran hujan. Atas informasi itu diperkirakan peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 07.00 Wita.
Satlantas Polres Tabalong datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 08.00 Wita dan langsung mengevakuasi korban ke RSUD H Badaruddin Tanjung.
Isu yang beredar di masyarakat menyebutkan, korban menabrak sebuah mobil yang berhenti di sisi jalan. Karena tidak mau berurusan dengan aparat kepolisian, sang sopir meninggalkan korban tergeletak di jalan. Benar tidaknya isu tersebut masih diselidiki oleh Satlantas Polres Tabalong. (Metro7/Rz)