• Kapolsek Benua Lima Bantah Lokasinya di Rumah Betang
Tamiang Layang — Kasus video porno berjudul Betang Membara menghebohkan warga Pasar Panas Kecamatan Benua Lima Kabupaten Bartim. Rekaman video berdurasi 7 menit 27 detik itu menampilkan adegan sepasang kekasih yang dipaksa berhubungan intim layaknya pasangan suami istri oleh warga.
Sebuah isu menyebutkan, lokasi pengambilan gambar video porno tersebut berada di obyek wisata Rumah Betang.
Dalam video yang telah beredar luas tersebut, warga yang memergoki pasangan yang tengah bercumbu mesra di belakang kompleks yang mirip dengan Obyek Wisata Rumah Betang. Warga yang kesal memaksa pasangan itu untuk mengulangi perbuatan mesumnya.
Pasangan mesum tersebut terpaksa menuruti perintah dari warga untuk melepas baju dan berhubungan intim. Bahkan, salah satu di antara warga mengabadikan adegan dan menyebarkan video dengan nama “Betang Membara”.
Kapolsek Benua Lima, Iptu Gatoot Sisworo Ssos, ketika dikonfirmasi terkait kasus ini membantah lokasi pengambilan gambar video mesum itu di Rumah Betang. Ia mengaku telah meneliti dan mencocokkan latar belakang yang ada di video tersebut.  Hasilnya, tempat kejadian bukan di lingkungan Rumah Betang.
“Setelah mendapat laporan dan mendapat barang bukti berupa video, kami langsung investigasi ke lapangan. Setelah kami cocokkan, ternyata berbeda dengan isu yang beredar bahwa kejadian tersebut bukan terjadi di Rumah Betang di Benua Lima,” papar Gatoot.
Gatoot menambahkan, ada beberapa bukti yang menguatkan bahwa video tersebut bukan mengambil tempat di lingkungan Rumah Betang. Beberapa di antaranya adalah warna di antaranya adalah warna dinding yang tidak sesuai dengan warna di dinding Rumah Betang dan pemeran video tersebut menggunakan bahasa dari daerah lain yang tidak awam digunakan sebagai bahasa keseharian warga Bartim.
Kapolsek yang akrab dengan wartawan ini menghimbau kepada warga Benua Lima untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu yang beredar tentang video porno tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa video porno tersebut bukan mengambil tempat di Rumah Betang. Warga yang mempunyai vedo porno tersebut diminta menghapus dan tidak menyebarkannya.
“Warga jangan mudah percaya dengan isu-isu tersebut. Kejadian tersebut bukan berada di Rumah Betang Benua Lima. Jadi supaya tidak menimbulkan polemik berkepanjangan, sebaiknya warga yang mempunyai video tersebut untuk menghapus dan tidak menyebarkannya,” imbuhnya. (Metro7/MJ/Sigit)