Jayosno S.Kep,MM
Ka. UPT Puskesmas M.Agung
Kecamatan Kelua
Tanjung — Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tabalong menempati posisi kelima di Kalimantan Selatan. Tingginya kasus HIV/AIDS ini diperkirakan karena banyaknya pendatang yang mencari kerja di Bumi Saraba Kawa.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Mungkur Agung, Jayosno SKep MM, saat menggelar penyuluhan HIV/AIDS kepada siswa SMAN 1 Kelua, Senin (25/11) tadi.
Dijelaskannya, lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia terinveksi HIV, 16 juta diantaranya adalah perempuan. Sementara di Asia Tenggara lebih dari 3 juta orang yang terinveksi virus ini dengan prevalensi angka tertinggi adalah Kamboja, Thailand dan Vietnam.
Secara nasional angka tertinggi kasus HIV & AIDS adalah DKI Jakarta dengan 24 ribu orang dan 6 ribu orang sudah masuk dalam kategori AIDS dan yang lebih mengejutkan ternyata menyerang mereka yang berusia produktif yaitu umur 20-29 tahun (48,6%) umur 30-39 tahun (35,4%) dan umur 30-49 (11,9%). Media penularan melalui hubungan seksual akibat sex bebas (54,6%) dan melalui jarum suntik, tindik oleh pecandu narkoba sebanyak (36,2%).
Jumlah penderita HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Artinya hanya sedikit yang kelihatan ke permukaan, padahal jumlah sebenarnya jauh lebih banyak.
Data diatas sedikit banyak menggambarkan bagaimana HIV & AIDS masih menjadi persoalan serius. Pengetahuan HIV/AIDS sejak dini sangat penting karena paling efektif meredam penyebaran virus ini dibandingkan dengan langkah pengobatan. Yaitu dimulai dari penyuluhan kepada remaja.
Dalam sasaran pembangunan milenium (Mellenium Development Goals/MDGs) mengamanatkan dan menargetkan tahun 2015 90% remaja umur 15 tahun sudah tahu apa itu HIV/AIDS. “Kira-kira sekarang baru 30 persen maka soal ini harus diperjuangkan bersama-sama,” kata Jayosno. (Metro7/Via)