Rantau — Sebanyak 32 orang penyandang cacat di Kabupaten Tapin,  baru-baru tadi, mendapatkan bantuan kaki palsu dari Tim Kick Andy Foundation Jakarta. Kegiatan bakti sosial pemasangan kaki palsu ini digelar di aula Makodim 1010 Rantau.
Dandim 1010 Rantau, Letkol Inf Musa David, mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangkaian Hari Juang Kartika. “Kami sengaja menggelar kegiatan ini dengan mendatangkan Andy F Noya dan Sugeng Yudono bersama timnya dari Jakarta untuk menyerahkan bantuan kaki palsu ini ke Rantau,” ujar Dandim.
Menurutnya, yang menerima bantuan dari pengasuh acara Kick Andy di Metro TV ini tidak hanya penyandang cacat kaki dari Tapin saja yang mendapatkan bantuan, tapi ada yang berasal dari Kabupaten Banjar, Kandangan, Kota Banjarbaru dan Barabai juga ada. “Semoga saja, kaki palsu yang diberikan pada mereka yang menerimanya dapat bermanfaat,” ujar Dandim.
Andy F Noya yang didaulat memberikan sambutan dalam kegiatan ini mengaku sangat senang bisa berada di Tapin. “Saya tidak pernah bermimpi berada di Tapin ini. Dan ini suatu anugerah yang indah buat saya bisa berada di sini,” ujar Andy yang mengaku sudah mencicipi enaknya durian Rantau.
Mantan wartawan ini menyebutkan, pihaknya sudah membagikan sebanyak 3 ribu pasang kaki palsu ke berbagai daerah di Indonesia, walaupun programnya dinamakan seribu kaki palsu untuk Indonesia. “Untuk menyukseskan kegiatan ini, kami membentuk Yayasan Kesetiakawanan dan Kemanusiaan (YKDK) dan akan terus membagikan kaki palsu bagi rakyat Indonesia yang membutuhkan. Jadi, siapa saja termasuk yang di Kalsel yang membutuhkan kaki palsu kami siap memberikannya secara gratis. Tinggal lapor saja ke Kodim 1010 Rantau, nanti tim YKDK yang akan membantu Anda,” ujar Andy.
Dikatakan Andy, kegiatan ini bukan semata pembagian kaki palsu hingga membuat orang yang tidak punya kaki atau cacat kaki bisa berjalan saja. “Inti dari  gerakan ini adalah agar bisa berjalan baik, dan bukan semata-mata menyempurnakan fisik pemakainya saja. Tapi ada nilai dan semangat si penerima kaki palsu yang bangkit kembali dari rasa keterpurukannya pasca kecelakaan atau selama tidak bisa berjalan,” ujar Andy.
Seperti yang dialami oleh Abdul Hamid (45) warga Sei Paring Martapura yang mengaku tidak berani keluar rumah selama 2 tahun usai kecelakaan yang menyebabkan sebelah kakinya diamputasi. “Setelah saya ada menonton acara di Kick Andy yang menampilkan Mas Sugeng dengan kaki palsunya saya baru berani ke luar rumah. Saya jadi bersemangat lagi bekerja, setelah saya ada melihat orang yang berjualan kerupuk tanpa punya dua kaki. Masa saya yang punya satu kaki menyerah dan tidak bisa seperti itu. Orang lain bisa, kenapa saya tidak,” ujar Hamid bersemangat.
Sejak itulah kata Hamid dirinya berani keluar rumah dan mulai  beralih profesi dari driver, menjadi tukang service alat elektronik hingga sekarang.
Dandim 1010 Rantau memasangkan kaki palsu kepada mereka yang berhak menerimanya. Setelah terpasang, mereka langsung dilatih berjalan kaki. Termasuk Sugeng, sang pembuat kaki palsu tersebut ikut melatih dan memberikan semangat kepada mereka yang baru belajar berjalan. “Ayo, jangan kakimu yang mengendalikan dirimu berjalan, tapi kamulah yang mengendalikan kakimu itu untuk berjalan,” ujar lelaki yang telah menyumbangkan Rp 400 juta dari tabungannya untuk membuat kaki palsu hasil ciptaannya. (Metro7/Fit)