Banjarmasin — Pancingan terhadap pengedar sabu yang dilakukan oleh Subdit I Ditresnarkoba Polda Kalsel gagal. Pelaku mengetahui jika transaksi itu hanya jebakan polisi. Gagalnya transaksi itu belakangan diketahui lantaran ada salah seorang tahanan di Rutan Mapolda Kalsel yang membocorkan kepada pelaku. Sehingga pelaku yang sudah menjadi target operasi (TO) tidak berhasil ditangkap.
Petugas kemudian mencoba melakukan pemeriksaan di dalam Rutan, namun hanya sedikit tahanan yang menyerahkan handphone (hp) yang mereka sembunyikan. Pada pemeriksaan pertama sebanyak 17 tahanan yang menyerahkan hp.
Kemudian pada pemeriksaan kedua, petugas kembali menemukan 3 buah handphone dari beberapa orang tahanan. Dan pemeriksaan terakhir lagi-lagi petugas menemukan sebanyak 23 buah.
Direktur Ditresnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol Joko Suharyadi  melalui Kasubdit AKBP I Made Wijana mengatakan bahwa penggeledahan itu dilakukan karena pihaknya mendapat informasi kalau upaya pengembangan yang mereka lakukan untuk mengungkap pelaku narkoba 200 gram karena ada tahanan di Rutan yang membocorkannya. “Karena itu kita lakukan penggeledahan, sebelum melakukan penggeledahan kita sudah lapor terlebih dahulu,” ucapnya.
Sementara Kapolda Kalsel Brigjen Machfud Arifin mengatakan jika peredaran narkoba tidak lepas dari aksi para tahanan itu melalui handphone. “Pengawasan tahanan kurang ketat. Padahal ada indikasi 200 gram sabu yang harusnya terungkap tapi bocor. Makanya kita geledah, mereka selalu tahu cara kelabui petugas,” tegasnya.
Machfud pun meminta direktur tahanan dan barang bukti (Tahti) Polda Kalsel agar memperketat pengawasan di dalam Rutan. (Metro7/Fit)