TAMIANG LAYANG –  Insentif para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bartim, masih belum juga cair. Bahkan, yang belum diterima hingga tiga bulan ini. Tak heran, kades pun mengeluh kan dan meminta pemerintah daerah segera mencairkanya.
 Salah satunya adalah Dinarman, Kades Ampah 2 Kecamatan Dusun Tengah. Menurutnya, insentif yang diterimanya per bulan sebesar Rp800 ribu. Namun, sudah tiga bulan ini belum diterima.
Dijelaskan Dinarman, insentif  itu sangat penting bagi dirinya. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, juga mendukung kelancaran dalam memberikan pelayanan kepada warga desa. “Hendaknya pemerintah dapat  memastikan kapan insentif  itu bisa dicairkan,” ujaranya.
 Menurut Dinarman, insentif itu sangat diperlukan, Pasalnya, dengan kesibukan dan beban kerja kades yang  berhubungan langsung dengan warga,  dia tak bisa membagi waktu untuk mencari usaha sampingan dalam rangka menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga. “Makanya, mata pencarian yang bisa didapatkan selain dari insentif kades adalah menyadap karet yang hasilnya dapat menutupi kebutuhan seahari – hari,” imbuhnya.
 Kendati Belum dibayar, bukan berarti tugas sebagai kades mengendor, apalagi lepas tanggung jawab. Ditegaskan Dinarman, dia terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat dan membangun desa. “Kami juga berharap, insentif itu tidak dibayarkan dalam waktu beberapa bulan. Saya  mengusulkan agar, setiap bulan insentif bisa diberikan kepada kades,” Harpanya.
 Selain itu, Dinarman juga mengharapkan pemerintah menaikkan insentif dari Rp800 ribu menjadi Rp1,5 juta. Pasalnya, selama ini kades menjadi ujung tombak pelayanan pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memahami dengan tugas dan tanggung jawab kades yang cukup berat ini. (Metro7/MJ/Budi Irawan)