TAMIANG LAYANG – Harga Karet di Bartim saat ini sangat tidak stabil. Tak ayal, banyak warga mengeluh dan tidak sedikit yang beralih profesi. Hal tersebut kini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bartim , khususnya Kepala Daerah.
 Bupati Bartim, Ampera AY Mebas menuturkan harga karet tidak stabil menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Bartim. Dikatakannya, pemkab akan mengatur hal tersebut supaya komoditi ekspor karet ke luar daerah menjadi lebih baik.
 “Harga karet saat ini yang menjadi perhatian khusus Pemkab Bartim.Banyak yang mengeluh harga jual karet menurun drastic dan berbeda di tiap kecamatan,” tutur Ampera, belum lama ini.
Rencananya, Ampera akan mengedepankan program pembentukan Koperasi bagi petani karet. Pembentukan koperasi ini dimaksudkan agar menjaga kestabilan harga jual karet. Selain itu, disebutkan Ampera akan diadakan perkebunan rakyat bagi para petani.
 “Nanti akan di koordinasikan dengan tim percepatan terkait regulasi koperasi bagaimana permodalan bagi petani karet agar dapat mengembangkan usahanya,” papar Ampera.
 Harga jual karet di beberapa kecamatan di Bartim mengalami perbedaan harga yang sangat jauh dari standar mulai dari Rp 4ribu hingga Rp 6ribu per kilogramnya.Bahkan, banyak membuat petani karet di Bartim menjadi gulung tikar. (Metro7/MJ/Budi)