Banjarmasin – Pelaksanaan demokrasi Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden kira – kira 1 bulan lagi, untuk itulah Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengungkapkan bahwa anggota Polri dalam hal ini yang berdinas di seluruh Indonesia untuk dapat menjaga netralitas. “Ya sebelumnya tidak hanya anggota Polri saja yang harus netral, institusi lainnya juga ada yang harus netral. Yang pasti di Polri sebuah netralitas merupakan harga mati,” ujar Sutarman saat ditemui diruang VVIP Bandara Syamsuddin Noor saat akan melakukan kunjungan kerjanya.
Untuk itulah, jelas Jenderal Sutarman dirinya meminta seluruh anggotanya agar tidak ada berpihak kepada partai politik apapun namun tetap mengamanatkan agar anggotanya konsisten dalam melayani masyarakat serta meningkatkan profesionalisme.
Apalagi dirinya juga meminta agar setiap pimpinan terus melakukan pengawasan serta pengendalian untuk meminimalisasi pelanggaran sekecil apapun yang dapat menimbulkan kebencian masyarakat terhadap Polri. “Sebuah pelanggaran yang dilakukan satu orang akan berdampak luas terhadap institusi Polri yang kita cintai,” jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan Rudy Arifin, Gubernur Kalimantan Selatan dimana menurutnya sesuai dengan peraturan yang berlaku setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang memberikan dukungan kepada calon ataupun terjun langsung kelapangan guna memperkenalkan sang calon. Juga dilarang menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye. Serta membuat keputusan dan atau tindakkan yang menguntungkan atau merugikan , salah satu calon legislatif selama masa kampanye. “Kalau ada oknum yang ketahuan melanggar sangsi tegas akan kami laksanakan,” jelas Rudy yang turut serta menjemput kedatangan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.(metro7/blq)