TANJUNG -Pemerintah Daerah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan perhatian secara proporsional terhadap pembangunan bidang pertanian. Hal ini ditunjukan dengan adanya pengangkatan tenaga PPL baru untuk menunjang pelaksanaan penyuluhan pertanian. Kemudian secara bertahap akan berupaya memperbaiki dan melengkapi sarana penyuluhan, seperti pengadaan sepeda motor, komputer, meja dan kursi dan dan lain-lain untuk Balai Pengkajian Pertanian. Selain itu juga melakukan berbagai langkah terobosan berupa mengusahakan bantuan bagi petani/kelomppk tani guna meningkatkan produksi tanaman pangan.
 Sejauh ini telah banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada petani dan telah mencapai hasil yang cukup menggembirakan. Keberhasilan tersebut menjadikan daerah sebagai salah satu kabupaten yang mengalami surplus gabah. Namun harus diingat bahwa penduduk kabupaten Tabalong khususnya Indonesia pada umumnya tiap tahun semakin bertambah, oleh karena itu pemerintah pusat telah menetapkan program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) dan menekankan bahwa setiap kabupaten harus mampu meningkatkan produksi beras/gabah minimal 4% dari hasil yang telah dicapai. 
Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para petani, PPL dan para mantra tani yang hadir semua pada hari ini. Hal ini menjadi tantangan bagi semua, yang harus dijawab dengan kerja keras.
Oleh karena itu, kedepan hasil Penelitian ini dapat menjadi bahan penyusunan kebijakan di bidang pertanian di Kabupaten Tabalong. Ketersediaan lahan untuk usaha pertanian pangan merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan peran sektor pertanian secara berkelanjutan. Potensi lahan persawahan di kabupaten Tabalong yang sangat potensial perlu mendapat data yang valid guna pembuatan peta lahan baku sawah yang baik dan benar sehingga daerah kita menjadi daerah dengan kemandrian pangan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.
 Dalam sambutan tertulis Bupati Tabalong yang disampaikan staf ahli Syaiful Rasid pada pembukaan ekspose hasil penelitian penguluran baku lahan sawah di Kabupaten Tabalong yang dilaksanakan Selasa (17/06) di aula Penghulu Rasyid Kantor Pemkab Tabalong.
 Eskpose hasil penelitian penguluran baku lahan sawah materi ekspose disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Penelitian Pertanian lahan rawa (Balitra) Propinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Kalimantan Selatan dan mahasiswa Fakultas MIPA Unlam Banjarbaru.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Tabalong Johan Noor Effendi dalam laporannya menjelaskan seputar persoalan yang dihadapi dalam menjalankan program pertanian.
 Yaitu adanya ketersediaan lahan, potensi lahan sawah di Kabupaten Tabalong cukup besar dengan luas lahan mencapai ± 15 ribu ha berdasarkan hasil pengukuran tim dari Fakultas MIPA Unlam, luas baku lahan sebagai dasar pembuatan rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
 “Namun ada kecendrungan penurunan luas baku lahan pertanian yang disebabkan kegiatan operasional pertambangan, pembangunan perumahan serta pembangunan fasilitas umum lainnya.
Ketersediaan luas baku lahan akan dapat mendortong program ketahanan pangan dan sebagai data untuk merumuskan di bidang pertanian,” terang Johan Noor. (Metro7/Via)