MARABAHAN – Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh melalui Bupati Batola H Hasanuddin Murad menyatakan, dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar, pertama tersedia dan terjangkaunya kebijakan dan program Bantuan Operasional Siswa (BOS), Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi, Pengiriman Guru untuk Daerah Terpencil, Terdepan dan Tertinggal (SM3T), serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Sedangkan hal mendasar kedua, lanjutnya,  adalah terkait dengan kualitas seperti ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum dan sarana prasarana. “Melalui penerapan kurikulum 2013 secara bertahap dan menyeluruh, tahun ajaran 2014/2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah dan pengawas. Selain itu,  juga merupakan momentum untuk melakukan penataan sistem perbukuan pelajaran,” ujarnya dalam sambutannya pada kegiatan Upacara Peringatan Hardiknas, Tahun 2014, yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Batola, belum lama tadi.
Itu semua, kata Mohammad Nuh lagi, dilakukan pemerintah dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter serta cinta dan bangga menjadi Bangsa Indonesia. “Dengan generasi emas itulah kita bangun peradaban Indonesia yang unggul menuju kejayaan Indonesia 2045,” katanya.
Dalam peringatan Hardiknas bertemakan Pendidikan Untuk Peradaban Indonesia yang Unggul itu, Mendiknas juga mengajak kepada para guru dan para pemangku kepentingan lain, untuk bersama-sama menyukseskan implementasi kurikulum 2013. “Insyaallah melalui kurikulum 2013 itu anak-anak kita memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap pengetahuan dan keterampilan,” harapnya.
 Semua keberhasilan yang telah dicapai ini, lanjutnya lagi, selain harus disyukuri juga harus dipahami dan disadari bahwa masih banyak pekerjaan, agenda dan persoalan yang harus diselesaikan di tahun-tahun mendatang. “Kita semua berkeinginan agar program-program yang baik dapat dipertahankan, diteruskan bahkan ditingkatkan. Namun bagi program yang kurang baik harus ditinjau ulang keberlanjutannya untuk disempurnakan agar menjadi program yang jauh lebih baik dan bermanfaat,” tandasnya.
Selain memimpin upacara, Bupati Batola H Hasanuddin Murad juga berkesempatan melakukan peninjauan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP di SMPN 1 Marabahan dan Mtsn Marabahan.
Dari pantauan, UN berjalan lancar dan semua siswa terlihat serius mengerjakan soal-soal yang diujikan. Untuk hari pertama, para siswa tersebut melaksanakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk hari Selasa (6/5) mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika, hari Rabu (7/5) Bahasa Inggris, dan untuk hari Kamis (8/5) materi ujiannya adalah pelajaran IPA, (humpro-batola)