PARINGIN – Dikisahkan,suatu hari Nabi Sulaiman menemukan bermacam-macam kekayaan bumi di dalam tanah, baik itu.emas, intan, perak dll..Maka diperintahkanlah para rakyat dan pengikutnya (yang terdiri dari bangsa manusia dan jin) untuk menggali dan mengakat berbagai hasil bumi tersebut.
Kesah tersebut disampaikan oleh KH Asmuni,atau yang akrab dipanggil Guru Danau,pada waktu pengajian dikantor DKP,Simpang Wara,beberapa waktu lalu. Pengajian yang diadakan oleh PT Adaro Indonesia ini dihadiri oleh ribuan jemaah Guru Danau yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan.
“Itu artinya,pertambangan sudah ada sejak zaman dulu,yakni dari Zaman Nabi Sulaiman,”ungkap Guru Danau.
“Pemanfaatannya pun bervariasi.Contohnya,Nabi Sulaiman memakai batu permata untuk melapisi tiang masjidnya,” tambah Guru Danau.
Guru Danau mengatakan, kekayaan bumi adalah anugerah dari Allah yang diberikan untuk manusia.Dia juga mengatakan,masyarakat Kalimantan Selatan harus bersyukur karena tanahnya memiliki kandungan batu bara yang tinggi.
Begitu pula dengan daerah Tabalong dan Balangan,yang memiliki cadangan batu bara yang melimpah sehingga PT Adaro Indonesia bisa beroperasi disana dan memberikan keuntungan kepada masyarakat luas.
Pengajian yang di koordinir oleh Community Relations Department ini dilaksanakan untuk merekatkan silaturahmi antara PT Adaro Indonesia dengan warga sekitar operasi tambang,khususnya jemaah guru danau yang banyak tersebar di Kalimantan Selatan.
Dalam acara tersebut,Priyadi, Chief External Affair Officer PT Adaro Indonesia,meminta kepada Guru supaya mendoakan PT Adaro Indonesia.
“Abah,saat ini kondisi pasar batubara sedang tidak bagus. Mohon doa dari abah supaya Adaro masih bisa terus beoperasi,sehingga masih bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Tabalong dan Balangan,”kata Priyadi.
Kemudian,sang guru mendoakan agar PT Adaro Indonesia tetap dapat beroperasi meski kondisi batubara sedang tidak bagus,agar masyarakat senantiasa mendapat manfaat yang positif dari keberadaan adaro,dan supaya perusahaan dan masyarakat dapat sama-sama berkembang menuju arah yang lebih baik.
Doa-doa itu serempak diamini oleh ribuan jemaah yang dengan khusyuk mendengarkan sang guru.Dalam acara tersebut,juga sekaligus dilakukan syukuran peresmian serta sosialisasi dari proyek OPCC(out pit,crushing,conveying) milik adaro.
Menurut Priyadi,untuk dapat tetap bertahan di kondisi kritis seperti ini,perusahaan harus senantiasa memikirkan cara-cara kreatif untuk meningkatkan efisiensi.salah satunya adalah dengan keberadaan OPCC ini.
“OPCC ini diadakan untuk mempersingkat proses penambangan,terutama aktivitas pembuangan disposal.Harus diingat,mesin-mesin yang digunakan dalam proyek OPCC ini sangat berbahaya,sehingga warga dilarang keras untuk mendekatinya,”ujar Priyadi.
Sosialisasi juga dilakukan lewat tayangan film.sebelum pengajian dimulai,masyarakat disuguhkan pemutaran film yang berisi informasi tentang apa itu OPCC,mesin apa saja yang digunakan,apa saja bahayanya bagi masyarakat.
Rudy yang merupakan salah satu jemaah yang hadir,mengaku informasi yang didapat dari tayangan film tersebut sangat berguna,karena sebelumnya dia tidak tahu tentang keberadaan proyek tersebut.
“Kebetulan rumah saya cukup dekat dengan area proyek OPCC tersebut,jadi saya bisa menginfokan kepada keluarga dan tetangga tentang bahayanya mesin-mesin tersebut,”kata Rudy. (metro7/sri)