BARABAI – Bupati Hulu Sungai Tengah Dr H Harun Nurasid yang diwakili oleh Sekretaris Daerah HST H A Agung Parnowo sampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten HST Tahun Anggaran 2015, pada rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD HST. Senin, (15/12).
Dalam Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD HST H Saban Effendi tersebut, Agung menyampaikan dengan memperhitungkan kondisi dan asumsi-asumsi  yang mempengaruhi pendapatan daerah, maka Raperda APBD TA 2015 pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp. 1.033 Trilyun lebih, atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 68.7 milyar atau berkisar 7.36% dari target pendapatan daerah pada APBD 2014 setelah perubahan.
“Peningkatan pendapatan tersebut diproyeksikan terjadi pada semua kelompok pendapatan daerah yaitu PAD naik sebesar 3,14 %. Dana perimbangan naik sebesar 5,79 % dan lain-lain pendapatan daerah yang sah naik sebesar 15,29 % dibandingkan penerimaan daerah pada APBD tahun 2014 setelah perubahan,” katanya.
Lebih lanjut, Agung menyampaikan PAD tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp. 92,1 milyar lebih atau diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar Rp.2.8 milyar. Peningkatan pendapatan tersebut diproyeksikan terjadi pada semua pos pendapatan asli daerah, baik yang bersumber dari Pajak, retribusi, hasil investasi daerah, dan lain-lain pendapatan yang sah termasuk didalamnya pendapatan bunga atas pengelolaan kas daerah.
“Untuk dana perimbangan dan pendapatan lain-lain yang sah juga diproyeksikan akan mengalami peningkatan dari APBD 2014 setelah perubahan,” lanjutnya.
Selain itu, Agung juga memaparkan bahwa secara garis besar belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung diproyeksikan sebesar Rp 1,169 Triliyun lebih atau naik sebesar Rp 39.6 Milyar lebih atau naik 3.51% dar pagu alokasi anggaran belanja daerah pada APBD tahun 2014 setelah perubahan yang hanya dianggarkan sebesar Rp 1.129 Trilyun lebih.
“Untuk belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp 588.8 milyar lebih, ini dikarenakan karena kenaikan belanja gaji pegawai sebesar 6 %, sedangkan belanja langsung diproyeksikan sebesar Rp. 580 Milyar atau mengalami penurunan sebesar 48,5 milyar lebih  karena seiring dengan peningkatan belanja tidak langsung,” ungkap Harun. (AdvHumHST)