Ilustrasi

BONTANG – Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kaltim bersama tim Buser Polres Bontang dan Buser Polres Tabalong   ahirnya berhasil mengamankan  6 dari 7 di duga tersangka  perampokan dengan pembunuhan yang tejadi pada nopember 2014 yang lalu
Aksi perampokan yang pelakunya hampir semuanya warga kalsel ini  tepat di lokasi oprasional  PT CAS yang beralamat di Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Bontang.
Dalam waktu 2 minggu ahirnya polisi berhasil menangkap perampok dan pembunuh Gunawan salah satu wakar penjaga alat berat di perusahaan PT CAS.
Tujuh orang buronan polisi polda kaltim enam  diantaranya sudah diamankan dan lima  dinyatakan sebagai tersangka termasuk satu kepala desa di wilayah Tabalong.
Berikut Proses penangkapan ke enam pelaku,  yang mana setelah berhasil menangkap Maslani, polisi kembali melakukan pengembangan dan berhasil menangkap Sabriansyah alias Utuh pada Rabu (3/12) dini hari sekira pukul 01.00 Wita di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Namun dari pengakuan tersangka Utuh, dirinya tidak ikut terlibat dalam perampokan di wilayah Bontang.
“Utuh dan  Maslani juga pernah melakukan perampokan dengan sasaran alat berat, namun  Utuh ternyata  tidak terlibat kasus di Bontang,kali ini”. Setelah melakukan interogasi terhadap Maslani, akhirya Kamis (4/12) malam tim gabungan ini berangkat menuju wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sesampainya di Kalsel pada Jumat (5/12) pagi sekira pukul 05.30 Wita, polisi menggerebek persembunyian M Sopiannur alias Utuh Tubruk di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalsel. Di grebek ternyata di  rumah Utuh Tubruk juga sedang ada Tajudin alias Udin Alias Apoy, polisi langsung meringkus ke dua tersangka.
Tidak jauh dari persembunyian Utuh Tubruk, polisi kembali menangkap Saidul alias Adul yang bersembunyi di dalam rumah. Akhirnya setelah tertangkap ketiga tersangka mengakui perbuatannya telah ikut melakukan pencurian monitor alat berat di Bontang. Usai meringkus empat pelaku perampokan di Bontang, polisi kembali melakukan pengembangan pelaku lainya.
Sekira pukul 10.00 Wita di hari yang sama, polisi Kaltim dibantu jajaran polres Tabalong  menangkap  Mursidi di Desa Lok Batu Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong  Kalsel. Saat dilakukan penggerebekan di tempat persembunyiannya, Mursidi  Kepala Desa lokbatu mencoba bersembunyi di dalam WC rumahnya guna menghindari penangkapan anggota
Namun gerak cepat polisi berhasil mengamankan sarjana hukum yang juga org nomor satu di desa Lokbatu tersebut.
Menurut sumber Metro7 di polda Kaltim Kepala desa Lokbatu Mursidi bertugas   sebagai sopir,  mursidi  tidak ikut ke TKP tapi dia yang mengantar rekan rekannya  untuk melakukan oprasi dan menunggu di satu tempat untuk menjemput setelah selesai operasi perampokan.
Usai berhasil menangkap komplotan ini, pihak kepolisian mencoba melakukan pengembangan terkait barang hasil rampokan para pelaku ini.
Namun, ketiga pelaku yang mencoba melarikan diri dan melawan polisi saat disuruh menunjukkan di mana saja barang buktinya, terpaksa polisi langsung menembak kedua kaki ketiga pelaku yaitu Tajudin, Saidul dan M Sopiannur.
Kepala desa muda yang masih bujang ini ahirnya dinyatakan Polda Kaltim sebagai tersangka dengan tugas sebagai supir dan menerima bagian 5 juta rupiah dari hasil perampokan alat berat di wilayah hukum Kalimantan Timur tersebut
Kapolsek haruai IPTU Didik Sumarhadi membenarkan penangkapan kepala desa Lokbatu tersebut dan bersama Camat kecamatan Haruai kapolsek sempat menjenguk Mursidi di tahanan Polda Kaltim.
Saat ini Mursidi di non aktifkan sementara sebagai kepala desa sambil menunggu proses hukum selanjutnya. (Metro7/Rz)