BARABAI – Penganiayaan sadis terjadi pada seorang perempuan, Hj Juariah (49). Warga Desa Batang Lantik, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin ini ditemukan tewas tersangkut di bawah pohon di tepi jurang, Desa Arangani, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah, Senin (26/1/2015) pukul 13.00 Wita.
Tubuhnya ditemukan dua petani yang sedang memetik buah durian di kebun mereka, dan kemudian melaporkannya ke polsek setempat. 
 Awalnya, Satreskrim Polres HST bersama anggota Polsek Hantakan kesulitan mengidentifikasi jenazah, karena tidak ada identitas apapun yang ditemukan.
Namun, identitas korban yang ditemukan dengan empat mata luka tusuk tersebut terungkap, setelah warga Desa Buluan Kecamatan Pandawan, melaporkan penemuan sejumlah pakaian, ijazah dan skripsi yang tercecer di tepi jalan.
 Berdasarkan temuan yang dilaporkan ke Polsek Pandawan tersebut, tim Satreskrim berhasil mencocokkan data dan foto yang ada di ijazah dengan fisik wajah korban.
 Dari ijazah, diketahui korban bernama Juariah, kelahiran 1966. Diduga dia baru saja diwisuda di salah satu perguruan tinggi, berdasarkan skripsinya. Proses evakuasi dilakukan anggota polsek dan resmob Polres Hulu Sungai Tengah.
 Berdasarkan hasil visum, korban yang mengalami luka tusuk di bagian perut tersebut meninggal dunia karena dianiaya. Saat ditemukan dia mengenakan baju batik ungu bermotif dan celana panjang warna biru dengan posisi wajah telungkup.
 “Saat dibawa ke rumah sakit, diperkirakan dia telah meninggal kurang dari 24 jam,” kata Kapolsek Hantakan, Ipda Lasno.
 Diduga korban dibunuh terlebih dahulu di suatu tempat, kemudian dibuang ke Desa Arangani. “Soal kapan dan dimana korban dibunuh, apakah di daerah asalnya, Kabupaten Tapin, atau di Barabai, HST, kami masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” kata Lasno. (metro7/fit)