MARABAHAN- Pemerintah dan negara tak boleh tinggal diam pada saat rakyat mengalami musibah bencana,  namun harus tampil bersama-sama rakyat dan elemen lainnya untuk mengatasinya. Hal ini utarakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumulo saat menghadiri Upacara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-96 Pemadam Kebakaran Nasional (Damkarnas) di Lapangan Jembatan Barito Desa Beringin Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, belum lama tadi.
Selain menghadiri Puncak HUT Damkarnas ke-96, kehadiran mantan Sekjen PDI Perjuangan di Kalsel sekaligus meninjau lokasi kampus IPDN Regional di Banjarbaru.
Lebih lanjut Mendagri mengatakan, tugas satuan pemadam kebakaran merupakan tugas mulia. Namun dalam pelaksanaan harus dibantu masyarakat serta melakukan koordinasi dengan berbagai elemen lainnya untuk bergerak bersama.
Dikatakan Cahyo, dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya memberikan perhatian terhadap sarana dan peralatan jika terjadi bencana dapat mempermudah penanganan, setidaknya mempercepat pergerakan dalam upaya pencegahan.
emerintah menyadari, sebut Cahyo, masih belum memberikan perhatian maksimal kepada petugas Damkar dan sukarelawan lainnya padahal tugas yang diemban cukup berat dan membutuhkan berbagai persiapan. jadi untuk ke depannya pemerintah akan merencanakan untuk menyiapkan pembekalan keterampilan seperti diklat agar dalam melaksanakan tugas dapat dilakukan sesuai standar seperti halnya standar yang ditetapkan TNI/Polri.
 “Selain memperhatinan pembekalan diklat, Cahyo juga berjanji akan memperhatian kesejahteraan para anggota Damkar dan sukarelawan lainnya, untuk itulah, selaku Mendagri dia memerintahkan seluruh kepala daerah mulai gubernur hingga bupati/walikota agar memperhatikan nasib para damkar dan sukarelawan di daerah masing-masing dalam bentuk insentif, serta memberikan jaminan fasilitas dan perhatian serta jaminan keluarga sama dengan standar yang diberikan kepada TNI/Polri,” jelas Mendagri.
Usai upacara Mendagri Cahyo Kumulo didampingi Ditjen Pemerintahan Umum (PUM) Agung Mulyana, kepada wartawan mengatakan, sudah selayaknya pemerintah memperhatikan nasib para sukarelawan dengan memberikan insentif. Mengingat mereka sangat berjasa memberikan perhatian kepada masyarakat dalam hal penanggulangan berbagai bentuk bencana.
Selain dianjurkan memperhatikan kesejahteraan, seluruh daerah diharapkan memperhatikan jaminan berupa pemberian asuransi kecelakaan hingga asuransi kematian. Terkait perhatian terhadap pembekalan keterampilan, Ditjen PUM Agung Mulyana merencanakan mulai tahun depan akan membangunkan kampus diklat.
Peringatan HUT Damkar ke-96 Tahun 2015 ini juga dirangkai penyerahan hadiah dan trophy kepada pemenang lomba ketangkasan pemadam se-Kalsel oleh Mendagri Cahyo Kumolo serta diisi simulasi pemadaman kebakaran yang diperagakan BPK Kabupaten Batola (BPK Seman Fire) dan Kabupaten Siak.
Trophy Mendagri, trophy tetap dan trophy bergilir Gubernur Kalsel, juga menyediakan hadiah uang masing-masing Rp17,5juta bagi juara I, juara II Rp15 juta, juara III Rp12,5 juta, Rp10 juta juara IV,  juara V Rp 7,5 juta, juara VI Rp 5 juta, serta juara favorit I dan II.    
Selain menyiapkan hadiah uang, piagam dan trophy, panitia juga menyiapkan puluhan hadiah doorprize bagi mereka yang beruntung.
Gubernur Kalsel H Rudy Arifin dalam sambutannya dibacakan Sekdaprov Kalsel HM Arsyadi mengatakan Jamnas dan Lomba Ketangkasan Balakar dilaksanakan sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada petugas pemadam kebakaran sekaligus sebagai gerakan seruan agar bersama-sama mencegah kebakaran pemukiman, serta hutan dan lahan guna menjaga dan mendukung kualitas ekosistem lingkungan hidup, jelasnya. (andi/metro7/ hum)