Tim Penggerak PKK Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mendukung pelaksanaan program gerakan nasional pencegahan dan deteksi dini kanker terhadap perempuan. Pencanangan gerakan nasional pencegahan dan deteksi dini kanker di Kalimantan Selatan (Kalsel) oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Ahmad Rudiansyah serta ditandai pemukulan gong oleh Ketua PKK Kalsel Hj. Hayatun Fardah Rudi Arifin dilaksanakan seiring pertemuan empat bulanan PKK se-Kalsel di gedung Mahligai Bersujud Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (7/4).
Ketua PKK Kalsel Hayatun Fardah  meminta secepatnya dilaksanakan dikabupaten/kota melalui kegiatan PKK.
Ketua PKK Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Anisah Rasyidah Wahid yang berhadir pada pencanangan tersebut menyatakan siap mendukung upaya ini guna melindungi kaum perempuan dari ancaman penyakit kanker, khususnya kanker leher rahim dan kanker payudara. “Kita siap mendukung upaya pencegahan dan deteksi dini kanker khususnya pada kaum perempuan, agar penyakit kanker tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi kaum perempuan” Ujar Anisah. Anisah mengatakan sangat tepat jika gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker ini menggunakan jalur kegiatan PKK, karena struktur dan kegiatan PKK merasuk hingga kepelosok  desa.
Sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalsel Ahmad Rudiansyah, Anisah mencontohkan agar kegiatan ini bisa disisipkan melalui kegiatan posyandu di desa dan kelurahan. Seiring kegiatan posyandu, kata Anisah bisa sekaligus dilaksanakan upaya penyuluhan, Sosialisasi atau pencegahan dan deteksi dini kanker kepada kaum ibu yang membawa balita ke posyandu. “Sementara balita ditimbang diposyandu, kaum ibu bisa memeriksakan diri untuk pencegahan penyakit kanker rahim atau payudara” Kata Anisah.
Anisah menyampaikan target Dinas Kesehatan Kalsel untuk tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)  di Kalsel melalui program gerakan nasional ini  sebanyak 50000 orang selama satu tahun di bagi 13 kabupaten/kota, berarti tiap kabupaten sebanyak 3840  orang. “Tes IVA merupakan Salah satu pemeriksaan ginekologi yang berhubungan dengan pencegahan kanker servik atau kanker leher rahim” jelas Anisah. Anisah menuturkan, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO kanker merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Sedang di Indonesia berdasarkan hasil survei merupakan penyebab kematian kelima dan penyebab kematian nomor satu dari keseluruhan jenis penyakit  kanker. Dijelaskan, jika kanker serviks adalah jenis kanker yang terbanyak dialami wanita Indonesia  mencapai 36 % dari semua kanker pada wanita dan 70 % ditemukan dalam tahap lanjut.
Tingginya angka ini, lanjut Anisah biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya Kanker Serviks. “Mayoritas penderita datang untuk berobat ketika keadaan kesehatannya telah kritis atau ketika penyakitnya sudah stadium lanjut” katanya. Karnanya, isteri Bupati Hulu Sungai Utara inoi menyambut gembira adanya gerakan nasional pencegahan dan deteksi dini kanker di kalangan perempuan di Kalsel. “Ketua PKK Kalsel meminta kabupaten/kota secepatnya melaksanakan program ini didaerah” katanya.
Anisah menerangkan secepatnya menggelar pertemuan dengan instansi lintas sektoral yang menjadi pendukung gerakan ini, termasuk dari PKK, sementara koordinator untuk daerah HSU sudah ditunjuk agar bisa segera bekerja merealisasikan gerakan ke daerah.Metro7/HumHsu