TANJUNG -Program peningkatan kualitas permukiman perkotaan (P2KP-Kota) tahun 2015 kabupaten Tabalong disosialisasikan pada Rabu (10/06) bertempat di aula Bappeda kabupaten Tabalong dengan melibatkan peserta sosialisasi kepala dinas terkait, Satker dan PPK program pemberdayaan kota/kabupaten, camat, lurah, kepala desa, BKM, tokoh-tokoh masyarakat/individu atau kelompok strategis serta kelompok peduli dan konsultan pelaksana program P2KP-Kota.
 Sedangkan narasumber terdiri dari satker pengembangan kawasan pemukiman dan penataan bangunan propinsi Kalimantan Selatan prakarsa Tahori, Team leader OSP6 Iwan Setiawan, TKPD Kabid Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Tabalong Rowi Rawatiance, Team TKPD Arianto dan Korkot P2KP Kota Hj No Syahriawati.
Dalam laporannya panitia penyelenggara sosialisasi, Kabid Ekonomi fisik dan tata ruang melalui Kasubid perencanaan ekonomi fisik dan tata ruang Bappeda kabupaten Tabalong Irwan Rizani, menyampaikan banyak terima kasih dan menyambut gembira atas kehadiran semua yang mengikuti kegiatan sosialisasi program peningkatan kualitas pemukiman perkotaan (P2KP) kota ia pun menjelaskan terkait dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pengenalan program bagi pelaku program pemberdayaan yang ada di kabupaten Tabalong dan melalui program peningkatan kualitas permukiman ini diharapkan terwujudnya lingkungan permukiman di perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui prakarsa 100-0-100 yakni 100% akses air minum layak terpenuhi, 0% kawasan pemukiman kumuh, 100% akses sanitasi layak terpenuhi.
 Sedangkan tujuan sosialisasi dengan lokakarya bertujuan tersosialisasinya dan dipahaminya program peningkatan kualitas permukiman, diperoleh dukungan semua pihak dan terdapatnya rencana kerja tindak lanjut terhadap penanganan kawasan kumuh.
 Sementara itu Kepala Bappeda kabupaten Tabalong H.Erwan dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sekretaris Bappeda Zahirsyah Manuar beraharap dalam rangkaian kegiatan sosialisasi pemerintah dan masyarakat agar memiliki komitmen meningkatkan kualitas pemukiman perkotaan untuk kawasan kumuh hingga 0% dan sekaligus akses sanitasi layak terpenuhi hingga 100%. (metro7/via)