TANAH BUMBU – Dua orang siswi kelas X Geologi Pertambangan SMK Negeri 1 Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu Kartini dan Aluh (Nama Samaran) (5/9) menjelaskan kejadian di sekolah pada hari kamis(27/8) dikelasnya tidak ada yang mengajar karena Ibu guru Zaitun mata pelajaran agama dan PAG berangkat haji. Dan Pak Tutut Sutapanata pelajaran tambang terbuka dan giologi dasar sakit. Karena tidak ada pelajaran nunggu jam pulang sekian lama pihak murid mengatur secara sepontanitas kursi dan meja disusun dijadikan tempat untuk tidur-tiduran samapai jam pelajaran habis.
Pada hari jumat pagi(28/8) para murid itu semua dikumpul berbaris dimuka sekolah sebanyak 20 orang putra 11 orang putri berjumlah 31 orang. Lalu para murid itu ditanya oleh bapak guru Agus Miyanto yang juga Bagian Kesiswaan, “siapa yang membuat berantakan ruangan kelas!!,” katanya. Pihak murid pun satu persatu dipukul kemudian diberi hukuman jalan jongkok sejauh 25 M untuk putri. 36 M untuk putra dilakukan sebanyak 10 kali pulang.
Minggu(6/9) Pak Raden(nama samara) orang tua Kartini menjelaskan bahwa pada hari Jumat yang lalu(28/8) Kartini anaknya pulang sekolah tidak seperti biasa langsung masuk kamar tidur sampai lupa makan dan ditanyakan kepada anaknya ada apa, “Kartini malah diam tidak menjawab dan akhirnya saya desak ada apa sebenarnta di sekolah ?,” katanya.
Agus Miyanto(11/9) menjelaskan kejadian hari Jum’at minggu yang lalu,” demi tuhan saya tidak memukul saya Cuma mengangkat muka anak-anak saya yang katakutan,” katanya.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Ambran Ali mengatakan pihaknya mengadakan rapat dengan guru beserta Staf tata usaha, Pengawai dan Komite SMKN 1 Simpang Empat pada hari sabtu tanggal 5 September 2015 menghasilkan kesepakatan mengundang orang tua/wali siswa untuk berhadir pada hari senin tanggal 7 september 2015.
Dalam pertemuan tersebut sebagian orang tua/wali siswa menerima penjelasan dari Pak guru Agus tentang kejadian yang sebenarnya dan menerima atas permintaan ma”af dengan saling berjabat tangan.
“Lewat media ini sya mohon kepada Bapak-bapak/Ibu-ibu Orang tua/Wali siswa secara bersama-sama kita mendidik dan memberikan perhatian khusus agar anak-anak kita berhasil dalam studinya dan berprestasi atas kejadian ini kita ambil hikmahnya,” katanya. Metro7/tim