BATULICIN – Di Saat kekeringan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, sejumlah petani di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan saat ini justru panen raya.
Panen raya yang berlangsung di Desa Salimuran, Kecamatan Kusan Hilir seluas 438 Ha tersebut dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati Tanbu, Drs. H. Wahyuddin, M.Ap beserta sejumlah unsur Muspida.
“Ini wajib kita syukuri, disaat musim kekeringan, petani di Tanah Bumbu saat ini justru bisa panen,” kata bupati pada saat menghadiri panen raya tersebut.
Panen raya ditandai dengan pemotongan padi secara simbolis oleh Pj bupati bersama Komandan Kodim 1022/Tanah Bumbu, Letnan Kolonel Infanteri Mustakim.
Bupati pun mengaku senang dengan dilaksanakannya panen raya di kawasan Desa Salimuran yang merupakan sebuah keberhasilan bersama antara pemerintah daerah dan kelompok tani setempat.
Panen raya kali ini, diharapkan menjadi pemicu semangat dan motivasi dalam meraih keberhasilan usaha di sektor pertanian kedepan yang lebih baik lagi.
Sehingga stok kebutuhan pangan masyarakat di daerah lebih tercukupi bahkan jika perlu dapat di ekspor ke negara lain.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Tanbu, Abdul Karim mengatakan panen raya ini menjadi fenomena yang menarik, di mana kecamatan lain di Tanah Bumbu mengalami kekeringan dan kesulitan air, namun Petani Kusan Hilir malah panen raya padi sawah.
Sebagian petani di Kecamatan Kusan Hilir, khususnya petani di Desa Salimuran merupakan petani binaan dari pemerintah daerah, yang mana mereka selalu bercocok tanam menggunakan bibit unggul.
“Desa Salimuran merupakan daerah tadah hujan, sehingga hamparan persawahan di daerah tersebut masih bisa ditanami padi, meskipun memasuki musim kemarau,” jelas Abdul Karim.
Saat sawah mulai kering, tambahnya, sebagian besar petani di Desa Salimuran mengandalkan mesin pompa air untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah-sawah.
“Kedepan pemerintah daerah berencana untuk membangun sarana irigasi dan bendungan agar petani semakin mudah bercocok tanam dan tidak terpengaruh dengan adanya musim kemarau,” tuturnya.
Komandan Kodim 1022/Tanah Bumbu Letnan Kolonel Infanteri Mustakim juga mengatakan, salah satu kunci suksesnya swasembada pangan adalah peran serta pemerintah harus selalu memperhatikan dan memenuhi infrastruktur yang diperlukan petani.
“Sebab kondisi dilapangan, tidak sedikit petani yang hanya mampu bercocok tanam satu kali dalam setahun akibat minimnya sarana irigasi,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtokultura Provinsi Kalimantan Selatan, Faturrahman yang juga turut hadir dalam acara tersebut menambahkan, pemerintah pusat pada tahun 2017 menargetkan Indonesia dapat swasembada pangan dan tidak lagi impor beras.
“Terkait hal itu, Kementerian Pertanian sudah melakukan kegiatan khusus peningkatan produksi padi dan kedelai melalui sistem kerja sama antara pemerintah daerah dan TNI,” terangnya.
Saat ini, lanjut dia, Kalimantan Selatan sudah memberikan surplus beras, sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah berswasembada pangan tersebut.
“Kalimantan Selatan sudah memiliki kapasitas padi kering giling sebanyak 2,1 juta ton sedangkan untuk kebutuhannya hanya 1 juta ton,” paparnya.(Relhum)