PARINGIN – Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Dinas Pemuda olahraga pariwisata dan kebudayaan (DISPORAPARBUD) menggelar Rapat Kelanjutan pembangunan Stadiun olah raga di Garuda Maharam, bertempat di Aula Benteng Tundakan Kantor Pemkab Balangan, Kamis (11/2) kemarin.
Acara rapat kelanjutan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Balangan, Hefni Effendie, perwakilan dari Bappeda balangan, kepolisian, perwakilan Koni balangan, dan perwakilan cabor atau cabang olah raga.
Kepala Disporaparbud Kabupaten Balangan, Hefni Effendie yang dalam kesempatan itu bertindak sebagai pimpinan rapat menegaskan, bahwa penyelesaian komplek stadion di Garuda Maharam, Kecamatan Paringin bisa terealisasi.
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah balangan kini mencapai angka Rp1,7 triliyun, tanpa bantuan perusahaan pun bisa saja kita sisihkan Rp.80 milyar, kita pasti bisa merampungkan komplek stadion demi kebutuhan dan perkembangan kepemudaan Balangan”, paparnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, salah satu perwakilan CSR PT Adaro, Heriyanto Andilolo mengatakan, pengerjaan lapangan sudah dimulai sejak tahun 2010, bahkan pelaksanaan pembuatannya sudah mencapai penyelesaian lapangan dengan rumput serta lintasan lari di sisi lapangan.
“Pada tahun 2010 kita mulai tahap pertama dengan menyelesaikan lapangan serta rumputnya dan juga lintasan lari disekitar lapangan, selanjutnya pada tahapan kedua kita membangunkan tribun stadion, saat itu lapangan sudah bisa dimanfaatkan, bahkan sudah banyak yang main bola disana,” katanya,
Rencananya lanjut Andi begitu dia dipanggil, dana untuk pembangunan Stadion tersebut akan diambil dari dana CSR setiap tahunnya, dengan besar biaya penyelesaian kurang lebih RP15 milyar, tidak termasuk penerangan.
Masih darinya, sebelumnya pihak perusahaan sudah menggelontorkan dana sekitar Rp8 miliar menyelesaikan lapangan, lintasan dan bangunan stadion, tapi karena tidak dirawat, akhirnya kini rusak berat, dan perlu sekitar Rp6 miliar untuk merampungkannya kembali.
Namun begitu, ditambahkan Andi, finansial pihak perusahaan saat ini dalam keadaan cukup sulit, sementara kebutuhan CSR lebih diutamakan untuk bersentuhan langsung kepada warga masyarakat, sehingga dana CSR sementara tidak bisa dianggarkan untuk penyelesaian stadion tersebut.
Dikesempatan itu pula, pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) balangan mengungkapkan, desain pembangunan komplek stadion sudah selesai pada tahun 2011, dengan melalui study kelayakan di lahan seluas lima hektare, dan sekarang lahannya sudah bertambah luas sekitar 7,5 hektare.
“Untuk stadion itu kewenangan PT Adaro dan Tim dari pemerintah dalam penanganannya dan dimulai sejak 2010, namun desain keseluruhan komplek stadion, termasuk didalamnya sport centre yang mencakup berbagai fasilitas olahraga  itu didesain pada tahun 2011 dan sudah melalui study kelayakan yang mencakup berbagai aspek, sosial masyarakat, keamanan, kenyamanan, dan lain sebagainya, tidak bisa hanya dinilai secara kasat mata”, jelasnya
Perlu diketahui juga, rapat yang berlangsung kemarin, tidak mendapatkan keputusan untuk kelanjutan pembangunan Stadiun Garuda Maharam. Karena pihak pemerintah dan DPRD yang terkait dengan masalah ini tidak hadir dalam rapat tersebut. Padahal undangan rapat sudah disebarkan 10 hari sebelumnya. (metro7/wnd)