BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui melalui Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Tanbu mengirim 2 (dua) orang Penyuluh Perikanan untuk mengikuti Pelatihan, di Semarang, Jawa Tengah.
Dua penyuluh tersebut di tugaskan untuk mengikuti pelatihan Peran Kawasan Konservasi Perairan Bagi Perikanan Berkelanjutan dan Uji Kompetensi MUK MPA101.
 Dengan pelatihan tersebut, selain dapat menambah pengetahuan dan wawasan penyuluh perikanan juga diharapkan dapat di sosialisasikan dan diterapkan secara maksimal di Tanah Bumbu.
 Dikirimnya petugas penyuluh tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah guna mendukung kegiatan pelestarian sumberdaya hayati dan eksosistemnya di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Kabupaten Tanah Bumbu  Provinsi Kalimantan Selatan.
 Dua orang penyuluh perikanan yang di kirim mengikuti pelatihan tersebut adalah Eko Prio Raharjo,S.Pi selaku Koordinator Penyuluh Perikanan, dan Ryan Erwan Noor. S,S.Pi selaku Penyuluh Perikanan Angsana.
  “Kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh Coral Triangle Center (CTC) yang berdomisili di Sanur, Bali.  Pelatihan ini dilaksanakan di Jawa Tengah selama 4 hari dari tanggal 28 November sampai 1 Desember 2016. Sedangkan Uji Kompetensi dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 2 hingga 3 Desember 2016 dengan biaya yang dibebankan dari anggaran CTC,” kata Eko.
  Selain Tanah Bumbu, pelatihan ini juga diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari 24 orang penyuluh perikanan dan 1 orang pihak dari Dinas Kelautan dan Perikanan.  Adapun peserta pelatihan lainnya berasal dari Pusluhdaya-KP, Setbakorluh Jawa Tengah, Setbakorluh Kalsel (Tanah Bumbu dan Kotabaru), BP2KP Batang, BKPP Pekalongan, DPPK Pekalongan, BP4K Tegal, DKP Brebes, DKP Kebumen, Dispernak KP Purworejo, BP2KP Cilacap, BKP dan P4K Rembang, DKP Rembang, DKP Pati dan DKP Jepara. 
  Adapun tujuan pelatihan tersebut yaitu agar peserta mendapat pengetahuan dasar tentang kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,  Peserta mendapat pengetahuan tentang peran dan manfaat kawasan konservasi bagi lingkungan dan masyarakat, terutama bagi perikanan berkelanjutan dan pariwisata, Peserta juga dapat berperan aktif dalam rangka mensosialisasikan pengetahuan dasar tentang kawasan konservasi perairan melalui materi penyuluhan, serta Penyusun modul mendapat masukan untuk perbaikan (finalisasi) kurikulum dan pelatihan.
  Eko Prio Raharjo, S.Pi, selaku Koordinator Penyuluh Perikanan Tanah Bumbu, mengatakan bahwa dengan mengikuti pelatihan ini pengetahuan dan pengalamannya jadi bertambah.  Hingga, pasca pelatihan ini ia bertekad akan mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat di wilayah binaannya kelak, yaitu di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Kabupaten Tanah Bumbu, yang wilayahnya meliputi kecamatan Sungai Loban hingga Angsana nantinya.
  Hesti Widodo,S.Pi,MM,M.Res selaku Training Learning Manager, mengatakan kegiatan pelatihan ini khusus dirancang untuk penyuluh perikanan dalam rangka meningkatkan sikap dan keterampilannya agar bisa lebih berperan aktif dalam kegiatan konservasi di seluruh Indonesia. 
  Diharapkan dengan kegiatan ini para penyuluh perikanan dapat bekerja sama dan bersinergis dengan dinas dan stakeholder terkait yang ada di wilayah kawasan konservasi perairan di seluruh Indonesia.
  Selama pelatihan, para penyuluh diberikan materi berupa proses dan interaksi pada ekosistem pesisir dan laut, prinsip-prinsip dasar pengelolaan kawasan konservasi, prinsip kegiatan pemanfaatan di kawasan konservasi, peran masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan, mengukur keberhasilan penyadartahuan bidang konservasi, serta uji kompetensi untuk lebih memantapkan dan melegalkan kemampuan yang dimiliki oleh penyuluh perikanan.  Selain teori, peserta juga diajak untuk field studi (studi  lapangan) ke kawasan Mangrove Edu Park di Pantai Maroon Semarang. (metro7/rel)