TANJUNG – Kabupaten Tabalong melalui Yayasan Taman Mutiara Indonesia memiliki Klinik terapi  anak berkebutuhan khusus, bahkan satu-satunya di Banua Lima. Klinik di Jalan Flamboyan, Murung Pudak, itupun sudah memiliki gedung baru dari bantuan CSR Adaro Indonesia dan diresmikan Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani, pada Rabu tadi. Keberadaannya diharapkan mampu menjembatani pengembangan mental anak berkebutuhan khusus.
Bagi Bupati Tabalong, keberadaan Klinik Taman Mutiara ini, membuat Tabalong selangkah lebih maju dibandingkan kabupaten lain, terutama di wilayah Banua Anam. Selain itu, Anang meyakini, masih banyak anak berkebutuhan lainnya yang menunggu sentuhan seperti di Klinik Taman Mutiara.
“Instansi terkait, bisa turut serta mempromosikan wadah ini, agar anak berkebutuhan khusus di Tabalong, bisa terjangkau lebih banyak lagi. Hal ini penting untuk masa depan mereka, agar mereka punya kemampuan setara dengan anak lainnya. Pemerintah, tentu mengapresiasi upaya Adaro dan Yayasan Taman Mutiara,” Kata Anang.
“Saya juga meminta pihak Yayasan agar bisa membuka seluas-luasnya tentang keberadaan klinik terapi ini. sehingga siapapun masyarakat kita memiliki anak berkebutuhan khusus bisa melakukan terapi disini,” katanya lagi.
Pemerintah, ujar Anang, tentu berharap perusahaan lain yang berinvestasi di Tabalong, mengambil langkah serupa, agar kesejahteraan sosial masyarakat bisa terpenuhi secara merata, dan lebih baik.
Bangunan seluas 72 M², bantuan CSR PT Adaro Indonesia tersebut, kini menampung 25 anak pendidikan khusus. “Ini satu-satunya wadah di Tabalong dan Banua Anam, yang secara formal mengkhususkan pada pembinaan anak berkebutuhan khusus,” Ujar Ketua Yayasan Taman Mutiara, Evi Lukhi Kustanti.
Sebelum menetap, kegiatan yang berfokus pada pembinaan anak berkebutuhan khusus itu, kata Evi, juga kerap berpindah tempat karena minimnya pembiayaan. Kondisi tersebut, berpengaruh pada fokus pembinaan para anak didik.
Menurut CSR Department Head Adaro, Idham Kurniawan, sebagai satu-satunya wadah pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Tabalong, Klinik Taman Mutiara bisa menjadi ikon teranyar Tabalong.
Kondisi saat ini, ujar Idham, kerap menimbulkan kelahiran anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut nampaknya sulit dihindari. “Paparan bahan kimia berbahaya mengandung logam berat, seperti lumrah masuh dalam pola konsumsi kita. sulit ditolak, namun fokus kita saat ini, bagaimana anak yang terlahir dalam kondisi demikian, bisa memiliki hak setara dengan anak lainnya,” ujarnya.
Adaro, lanjut Idham, sepenuhnya mendukung keperluan masyarakat di sekitar wilayah operasional untuk membuat kondisi hidup lebih baik. Tentunya, bersama pemerintah, hal tersebut akan terus diwujudkan.
Peresmian lantas berlanjut dengan pemotongan pita di depan pintu masuk bangunan klinik, serta peninjauan fasilitas pelengkap, seperti ruang terapi ABA dan SI, ruang fisioterapi, ruang klasikal, ruang konsultasi,  mushala, dan toilet. (metro7)