TANJUNG – Sebanyak 25 kelompok usaha bersama (KUBE) reguler di kabupaten Tabalong akan mendapatkan dukungan dana APBN dari pusat dengan jumlah total dana sebesar Rp 500 juta yang masing-masing kelompok akan menerima Rp 20 juta.
Ke 25 kube yang akan menerima bantuan tersebut pada Rabu (12/04) baru-baru tadi mengikuti kegiatan sosialisasi dari tim Kementrian Sosial di aula Dinas Sosial kabupaten Tabalong.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Tabalong H.Yuhani kepada wartawan menjelaskan, tahun 2017 ini sebanyak 25 kube reguler di Tabalong yang akan mendapatkan bantuan dukungan dana dari pusat, oleh karenanya mereka terlebih dahulu diberikan sosialisasi oleh tim Kementrian Sosial.
Ia menambahkan ada beberapa macam kube disamping kube reguler yaitu kube program keluarga harapan (PKH), untuk tahun ini di Tabalong kube PKH ada 50 kube yang akan menerima bantuan dana dari pusat masing-masing sebesar Rp 20 juta yang jumlah total bantuan sebesar Rp 1 milyar.
Kemudian nanti setelah ini ada lagi kube di Tabalong yang akan menerima dukungan dana dekonsentrasi (dana dekon) atau dana yang berasal dari pusat turun ke propinsi dan pihak pemerintah propinsi yang akan menyalurkannya ke kabupaten/kota.
Ada 20 kelompok kube perkotaan dan 10 kelompok kube pedesaan yang akan mendapatkan bantuan dukungan dana, kemudian ada lagi kube yang akan menerima bantuan dana yang bersumber dari APBD Propinsi sebanyak 5 kube yang akan menerima masing-masing kube sebesar Rp 30 juta.
Perlu diketahui terang H.Yuhani ada syarat-syarat tertentu yang bisa mendapatkan bantuan dukungan dana program kube diantaranya yang utama adalah keluarga miskin yang sudah masuk dalam daftar basis data terpadu (BDT), jadi setiap proposal yang masuk akan dilakukan verifikasi, apabila dalam verifikasi ditemukan keanggotaannya tidak sesuai misalnya berstatus PNS, aparat desa maka harus diganti dengan orang yang berasal dari keluarga miskin.
Program kube hampir merata di seluruh kecamatan di Tabalong yang jumlahnya mencapai lebih 200 kube. Tahun ini di Tabalong paling banyak menerima dana program kube termasuk kube reguler yang di kabupaten lain di Kalsel belum ada yang mendapatkan bantuan kube reguler.
Kegiatan usaha masing-masing kube sesuai dengan kondisi wilayahnya, misalnya kube di desa Panaan mereka sangat cocok melakoni bidang usaha dagang alat-alat pertanian seperti pupuk, obat-obatan pertanian dan lainnya yang ternyata usaha tersebut cukup berhasil, di kecamatan Jaro lebih banyak usaha yang dijalankan kube adalah penggemukan ternak sapi juga cukup berhasil sedangkan untuk kube di wilayah selatan seperti di kecamatan Banua Lawas lebih berpotensi pada bidang usaha perikanan.
H.Yuhani berharap bahwa, kube ini akan selalu dikembangkan dan kepada penerima program bantuan kube bisa menjalankan usahanya sebaik mungkin.
“Penyaluran dana bantuan kube langsung dikirim ke rekening kube masing-masing,” terangnya. (metro7/vino)