TANJUNG – Pemerintah kabupaten Tabalong melalui Dinas Kesehatan setempat mengadakan kegiatan sosialisasi dan advokasi tentang pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis tingkat kabupaten Tabalong pada Senin (08/05) baru tadi bertempat di aula gedung Pusat Informasi Pembangunan Tanjung dengan melibatkan para camat, dan Kepala UPT puskesmas, perwakilan pemkab, PKK kabupaten serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Kegiatan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah H.Abdul Muthalib Sangaji. Dalam sambutannya sekretaris daerah mengatakan kegiatan sosialisasi dan advokasi pemberian obat pencegahan massal filariasis atau yang lebih dikenal penyakit kaki gajah, dalam rangka untuk mensukseskan program Nasional melakukan vaksinasi di tahun 2017.
Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa di kabupaten Tabalong termasuk salah satu daerah yang endemis dimana penyebab penularan penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh nyamuk begitu pula dengan penyakit malaria.
Untuk itu Sekretaris Daerah H.Abdul Muthalib Sangaji meminta kepada semua camat maupun para Kepala UPT puskesmas agar terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pencegahan terhadap penyakit, kemudian juga perlu serius mencari akar permasalahan penyebab timbulnya penyakit menular.
“Kita harus ikhlas untuk mengakui bahwa daerah kita sebagai salah satu daerah yang indemis dengan malaria, sehingga dengan pengakuan kita, maka akan berupaya untuk melakukan pencegahannya melalui sosialisasi untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan membiasakan meminum obat guna mencegah timbulnya suatu penyakit,” katanya.
Sementara itu mewakili Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Tabalong Kepala Bidang pemberantasan penyakit menular (P2M) H.Akhmat Rivai dalam laporannya menjelaskan tujuan pertemuan sosialisasi advokasi POPM Filariasis adalah mendapatkan dukungan politik dari para pemangku kebijakan di wilayah setempat dalam rangka pelaksanaan program eliminasi filariasis. Serta mendapatkan dukungan dana operasional pelaksanaan program eliminasi filariasi selama minimal 5 tahun berturut-turut.
Kegiatan yang dimulai sejak tahun 2016 ini hasilnya cukup baik, daripada tahun 2017 ditargetkan peningkatan cakupan minum obat bagi masyarakat Tabalong sebanyak 65% daripada penduduk yang berusia 2 sampai 70 tahun atau kurang lebih 200 ribu orang yang harus minum obat.
Program eliminasi filariasis tahun 2017 akan melibatkan semua lintas/sektoral terkait baik tim penggerak PKK di semua jajaran, pihak kecamatan, puskesmas dan perlu dukungan semua pihak terkait.
Narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi POPM Filariasis adalah Kepala Seksi P2M Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan Bambang Sutarjo SKM, M.Kes, dan dari Dinas Kesehatan kabupaten Tabalong Dr.Elfinah Sp.PD serta dari perwakilan Pemkab Tabalong. (metro7/vino)