TANJUNG – Beragam upaya untuk menembus birokrasi pemerintah pusat dalam menuntaskan permasalahan peningkatan kualitas jalan nasional didaerah yang rusak akibat angkutan semen PT Conch segera diperbaiki terus dilakukan Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani.
 Seperti pada Rabu tadi, Bupati Anang secara langsung mengundang Anggota DPD RI Dapil Kalsel, Habib Abdurrahman Bahasyim, bersama Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba ke Bumi Sarabakawa, sehingga melihat langsung kondisi daerah terkait belum siap dan lambannya dukungan insfrastruktur pusat terhadap investasi yang ada didaerah.
 Bupati Anang meminta Anggota DPD RI Dapil Kalsel agar bisa turut memperjuangkan ke pemerintah pusat, sehingga jalan nasional di Kabupaten Tabalong, khususnya disepenjang daerah Hulu Sungai menuju Banjarmasin secepatnya diperbaiki dan dilebarkan, juga ditingkatkan menjadi kelas satu, sehingga mampu menahan beban angkutan puluhan ton armada angkutan semen.
 “Permintaan kami tidak muluk-muluk, yang penting jalan nasional ini diperbaiki agar kembali baik seperti dulu, dan juga ditingkatkan menjadi kelas satu,” kata Bupati Anang.
 Penyampaiannya kepada Anggota DPD RI diharap bisa menjadi jembatan penghubung sekaligus menguatkan aspirasi daerah ke pemerintah pusat terkait percepatan pembangunan insfrastruktur jalan yang perbaikannya bukan menjadi tanggung jawab daerah.
 “Saya harap permasalahan ini bisa diperjuangkan dan disampaikan ke petinggi-petinggi kita di pusat. Sehingga beliau-beliau tahu bahwa jalan yang rusak ini adalah jalan nasional,” katanya lagi.
 Terkait belum siapnya insfrastruktur daerah terhadap kegiatan investasi juga dianggapnya bukan hanya berpengaruh pada Kabupaten Tabalong saja, melainkan juga citra buruk Republik Indonesia dimata investor asing.

“Lewat DPD RI, saya harap pusat memperhatikan permasalahan ini,” imbuhnya.
 Respon pun langsung ditunjukkan Anggota DPD RI, Habib Abdurrahman  Bahasyim. Habib Banua julukan anggota komite II ini mengatakan, langkah awal yang dilakukannya adalah memanggil Kementerian PUPR di senayan dan membawanya untuk melihat kondisi jalan di Tabalong.
 “Permasalahan ini wajib kita perjuangkan penyelesaiannya. Tidak ada kata tidak bagus jalan di Kalsel ini. Sebab, daerah kita sebagai tonggak energi dan penyumbang ratusan triliyun untuk Indonesia,” katanya.
 Habib menilai, permasalahan ini bukti tidak ada sinkronisasi antara kebijakan pemda dan pusat. Dimana ketika pusat memutuskan menempatkan Tabalong sebagai tempat investasi, tapi tidak didukung dengan insfrastruktur memadai. Sebagaimana angkutan semen conch mencapai 60 ton, tidak seimbang dengan kelas jalan nasional yang Cuma kelas tiga dengan kemampuan tonase cuma 10 ton.
 “Kita akan dobrak proses birokrasinya. Pokoknya harga mati jalan nasional kita harus baik. Saya akan bawa permasalahan ini menjadi isu nasional di senayan,” tegasnya.