PARINGIN – Bupati Balangan H Ansharuddin secara langsung menyampaikan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2016, saat rapat paripurna DPRD Balangan, Senin (19/6/2017) sore.

Paripurna yang digelar di ruang sidang DPRD Balangan ini, langsung dipimpin oleh Ketua DPRD Balangan H Abdul Hadi yang turur dihadiri dua wakil ketua dan 18 anggota DPRD lainnya serta pejabat Pemkab Balangan dan undangan lainnya.

Bupati Balangan H Ansharuddin dalam pidatonya menerangkan, Raperda ini memuat angka-angka yang diharapkan dapat memberikan gambaran, mengenai pencapaian realisasi pengunaan anggaran 2016, baik dari target dan program kegiatan yang telah ditetapkan sesuai Perda tentang APBD 2016.

Dengan misi dan kebijakan yang diupayakan saling berpadu semaksimal mungkin, kata Anshar, pihaknya telah menyusun rencana, program dan kegiatan di setiap organisasi perangkat daerah.

Namun bagaimanapun lanjutnya, semua itu tetap tidak terlepas dari kondisi yang berubah-ubah, bahkan sering kali fluktuatif dan kurang menguntungkan.

“Menghadapi semua itu, kamui dituntut untuk selalu merespons segala dinamika secara arif, namun tetap memegang teguh komitmen untuk seoptimal mungkin melaksanakan semua kegiatan dan program yang telah direncanakan sesuai dasar hukumnya,” bebernya.

Penyampaian Raperda pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD sendiri, lanjut

dia, baru dapat laksanakan setelah menerima hasil pemeriksaan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan.

“Meskipun kita meraih Opini WTP, namun saya terus mengimbau seluruh

jajaran Pemkab Balangan agar terus kerja keras guna meningkatkan

kinerja, supaya Opini WTP dari BPK dapat terus dipertahankan di

tahun-tahun yang akan datang,” pungkasnya.

Untuk realisasi APBD Kabupaten Balangan tahun anggaran 2016 setelah

perubahan, yaitu sebagai berikut:

  1. Pendapatan terealisasi sebesar Rp1.330.593.840.388,42 atau sebesar

110,36% dari anggaran.

  1. Belanja terealisasi sebesar Rp1.139.232.457.999,66 atau sebesar

90,78% dari anggaran.

  1. Dari anggaran defisit sebesar Rp(49.274.079.484,00), realisasinya

justru surplus sebesar Rp191.361.382.388,76

  1. Pada bagian pembiayaan, penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar

Rp49.342.205.384,00 atau 100,14% dari anggaran.

  1. Pengeluaran pembiayaan adalah Rp0 (nol), sesuai dengan anggaran.

Sehingga, pembiayaan netto adalah sama dengan penerimaan pembiayaan,

yaitu sebesar Rp49.342.205.384,00 atau 100,14% dari anggaran. (metro7/sugi)