TAMIANG LAYANG – Sepanjang 3,4 KM ruas Jalan PT Adaro Indonesia akan dibangun pada tahun ini, jalan itu menghubungkan Sungai Sirau yang ada di Desa Juru Banu, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Pembangunan jalan tersebut dirancang untuk menjadikan Desa Juru Banu sebagai lokasi wisata pemancingan umum.
Jalan yang dirancang itu nantinya dibangun sebanyak 65 kolam samping kiri dan kanan jalan pada pembangunan yang direncanakan. Hal ini dikatakan langsung oleh, Sekretaris Camat, Paju Epat, H Edy Adwar SSos, belum lama tadi.
Menurut Edy, wacana tersebut telah mendapatkan dukungan dari Bupati Barito Timur, Ampera Ariyanto Yuneas Mebas yang ditindaklanjuti, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbuparpora) dan Dinas Pertanian untuk melakukan pengkajiannya. Pembangunan jalan itu, lanjut Sekcam Paju Epat ini dilakukan di KM 11 Jalan PT Adaro Indonesia.
Pelaksanan yang dilakukan dimulai tahun ini yakni 2017 dengan menggunakan Dana Desa (DD) sebesar Rp240 juta. Dalam desain awal, pada 65 kolam tersebut akan didirikan perparkiran kendaraan dan mobil.
“Wilayah Desa Juru Banu ini memang berada tepat pada penghujung Sungai Sirau dan memiliki debit air yang tinggi pada musim penghujan. Jika surut, secara otomatis ikan ditempat itu akan menghuni kolam yang digarap,” ungkapnya.
Jelasnya, tiap kolam nantinya akan ditanami rumput kumpai yang menjadi tempat berkumpulnya ikan. Adapun ikan yang ada ditempat itu beraneka ragam, mulai ikan sungai seperti Patin, Baung, Lais, Biawan dan ikan air tawar lainnya yakni Ikan Papuyu dan Haruan (Gabus).
Saat musim ikan warga ditempat itu dapat menghasilkan sebanyak Rp750.000/harinya. Sebanyak 144 Kepala Keluarga (KK) di Desa Juru Banu berpenghasilan kebanyakan bermata pencaharian mencari ikan.
Lebih lanjut dikatakanya, jika sudah selesai, pengelolaan wisata pemancingan itu nantinya akan diserahkan kepada karang taruna setempat. Rencananya kata Edy, biaya parkir yang dilakukan untuk pemungutan retribusi setiap pengunjung dikenakan tarif Rp3.000 per orang.
“Dari retribusi parkir itu, dananya akan dikelola untuk penggajian pengelola dan sebagian digunakan untuk penyelesaian pembangunan masjid ditempat itu. Jika ingin memancing ikan besar pun bisa dilakukan di Sungai Sirau, dan para warga akan menyewakan kelotok (perahu mesin) yang ada disana,” katanya. (metro7/kb)