PARINGIN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan berfokus memenuhi segala kebutuhan kedua bocah kakak beradik asal Desa Bihara Pasar Kecamatan Awayan yakni, Maswi (12) dan Siti Fatimah (10) yang sebelumnya viral di Media Sosial (Medsos) lantaran sejak 27 Juli lalu, Maswi setia menunggu dan merawat Siti Fatimah yang mengidap penyakit leukemia dan dirawat di RSUD ulin Banjarmasin.
Ketua TP PKK Kabupaten Balangan sekaligus Istri Bupati Balangan, Hj Nursidah Ansharuddin, bersama perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Balangan, menyambangi rumah kedua bocah itu pada Rabu, (30/08/2017). Mereka memverifikasi kebutuhan pasien dan keluarga Maswi.
“Untuk kebutuhan sementara keluarga, kita memberikan sembako dan biaya transportasi untuk berangkat ke RSUD Ulin. Saya ( Hj Nursidah) sendiri berangkat ke RSUD Ulin bersama kepala dinas pendidikan untuk mengurus sekolah Maswi,” ujar Nursidah disela-sela kunjungan.
Untuk Maswi, kata Nursidah, saat ini sudah dipindahkan sekolahnya ke SDN 2 Melayu Banjarmasin sehingga dirinya tetap bisa bersekolah meskipun sambil menemani sang adik yang sedang dirawat.
Untuk penanganan selanjutnya, kata dia, Pemkab Balangan melalui instansi terkait juga akan melakukan pendampingan selama perawatan Siti Fatimah.
Dimana menurut Informasi, Siti Fatimah sudah diperbolehkan pulang dalam dua-tiga hari ke depan. Namun Siti akan lebih dulu singgah di Rumah Singgah Kanker Banjarmasin dan diperkirakan Siti Fatimah perlu menjalini kemoterapi, yang akan dilakukan dua kali sebulan.
“Sebelumnya pemerintah daerah juga sudah memfasilitasi Maswi dan adiknya, dengan menjamin biaya pengobatan kewat Jamkesda. Bahkan , saat di RSUD Balangan sangat diperhatian dan saat dirujuk pun langsung didampingi oleh pihak rumah sakit,’’ bebernya.
Sebelumnya, seminggu terakhir kisah Maswi anak umur 12 tahun yang seorang diri mengurus sang adik Siti Fatimah (12) yang lagi sedang dirawat di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin karena sakit kanker darah menjadi viral dikalangan nitizen di Banua.
Kisah Maswi yang seorang diri mengurus adiknya saat menjalani perawatan di rumah sakit ini, bermula viral saat Zhasdin Umieyando dalam akun Facebooknya pada tanggal (26/8/2017) lalu membagikan kisah pilu Maswi. Status ini pun menjadi viral dimana sedikitnya sudah dibagikan sebanyak 3239 kali, disukai 3347 nitezen dan dikomentar sebanyak 1175 kali.
Dalam postingan tersebut, digambarkan jika Maswi seorang diri menjaga adiknya yang kena leukimia mulai mencari darah untuk adiknya sendiri tengah malam, makan hingga menggantikan pampers sang adiknya.
Dari penelusuran wartawan di lapangan, kondisi kedua orang tua Maswi sangat memprihatinkan, selain memang kondisi ekonomi yang sangat lemah kondisi mental kedua orang tua Maswi yang tinggal di Desa Bihara Pasar Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan juga tergaanggu.
Saat ditemui di rumahnya sang Ibu, Masni (45 tahun) hanya terlihat duduk termenung dalam rumah miliknya yang berukuran 3×3 meter yang baru dibangun kembali secara sedarhana pasca terkena musibah kebaran saat bulan puasa lalu.
Saat ditanya kondisi anaknya, Masni tidak merespon dengan baik. Dirinya hanya sekali-sekali mengatakan jika ingin ke rumah sakit menjenguk anaknya, tapi habis itu dirinya kembali duduk termenung seakan tidak terjadi apa-apa. Sedangkan sang ayah, Arbani (50 tahun) tidak berada di rumah.
Terkait isu yang beradar jika kedua orang tua Maswi ini terganggu jiwanya (stres) akibat musibah kebakaran ternyata tidak benar.
Menurut Sakur salah satu tetangga keluarga Maswi, jika kondisi kedua orang tua Maswi memang sejak dulu sudah dalam kondisi terganggu mentalnya.
“Sejak dulu kondisi mental kedua orang tua Maswi dan adiknya Siti Fatimah memang terganggu, bukan gara-gara musibah kebakaran,” ujar Sakur, Senin (28/8/2017).
Terkait hal sakitnya Siti Fatimah, menurur Sakur, masyarakat sekitar sudah mengetahuinya bahkan sebelumnya masyarakat sekitar juga telah berinisiatif mengantarkan Siti Fatimah ke RSUD Balangan sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Ulin di Banjarmasin.
Menurut tetangga dekat Maswi ini, sakitnya Siti Fatimah bermula saat anak bungsu dari dua bersauradara ini mengeluh sakit tangan akibat jatuh saat bermain di sekolah dan jatuh di sungai saat mandi.
“Beberapa kali saya bawa ke tukang urut saat Fatimah mengeluh sakit tangan, tapi karena tidak sembuh maka kami bawa ke Puskesmas namun karena parah lalu dirujuk ke RSUD Balangan,” bebernya.
Setelah dirujuk ke Balangan, lanjut dia, ternyata sakitnya Fatimah tambah parah dan akhirnya dirujuk ke Banjarmasin. Saat dirujuk, Fatimah diantar sang ayah Arbani dan kakaknya Maswi dan salah satu kerabatnya.
“Tapi karena kondisi sang ayah yang terganngu mentalnya, maka hanya Maswi yang menunggu sang adik Fatimah di rumah sakit,” bebernya.
Untuk kodisi ekonomi keluarga Maswi ini, menurut Sakur, memang sejak dulu serba kakurangan karena sang ayah hanya bekerja serabutan ditambah dengan keadaan kedua orang tuanya yang mentalnya juga terganggu.
“Selama ini warga sering mengumpulkan sumbangan untuk Maswi baik untuk berobat sang adik maupun kebutuhan hidup sehari-hari,” tegasnya.
Meski tergolong ekonomi lemah namun, ternyata semangat belajar Maswi dan sang adik Siti Fatimah tidak kalah dengan anak lain.
“kalau di sekolah Maswi termasuk siswa berprestasi dan rajin, begitu juga adiknya Siti Fatimah,” ujar Kepala Sekolah SDN Nungka Fatmawati.
Di SDN Nungka inilah, kata Fatmawati, Maswi dan adiknya bersekolah dimana Maswi sekarang sudah kelas Enam dan Siti Fatimah kelas Dua.
“Sejak Siti Fatimah masuk rumah sakit RSUD Balangan akhir bulan Juli lalu, Maswi pun tidak lagi turun sekolah karena menjaga sang adik. Kalau pas dirawat di Balangan kami dewan guru sudah pernah menjenguk, rencana besok akan ke Banjarmasi untuk kembali menjenggung,” pungkasnya. (metro7/sugi)