METRO7.CO.ID, Tanjung – Tradisi Mualid (Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW) di beberapa daerah di Kalsel (Banua) memang beragam, jika di Banua Halat Rantau ada Ba ayun Maulid, di Balangan ada istilah Limit. Lain lagi di Tabalong, ada tradisi unik yang terkait pelaksanaan Maulid tersebut yakni, makan Batalam.

Tradisi Makan Talam (Makan bersama dalam satu wadah) ini, dijalankan oleh masyarakat Desa Bangkiling Raya, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong.

Dalam tradisi ini, makanan disiapkan oleh masing-masing warga dengan bahan makanan utamanya biasanya adalah bebek atau ayam, sementara yang membedakan hanya cara memasak serta makanan penutupnya.

Seluruh makanan dalam porsi besar tersebut, kemudian ditempatkan dalam sebuah wadah yang besar, bisa berupa talam, niru atau pun tempat lainnya yang disajikan untuk dimakan secara bersama-sama oleh minimal enam orang dan untuk anak-anak minimal sembilan sampai sepuluh orang.

Bahkan kegiatan Maulid di Desa Bangkiling yang dilaksanakan tiap tahun tersebut, turut jadi perhatian pemerintah daerah setempat melalui Disosbudpar setiap tahunnya selalu menyisihkan anggaran khusus bagi lancarnya momen tersebut, dengan harapan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di Kabupaten Tabalong.

Seperti pada acara yang digelar, pada Minggu (10/12/2017) lalu, dimana Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani bersama istri dan sejumlah pejabat penting lainnya secara langsung turut berhadir.

Dalam acara tersebut, sebanyak 400 Talam disiapkan untuk Para jemaah yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Masjid Jamaatul Hairiah.

Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani pada kesempatan tersebut menyampaikan, rasa syukur dan apresiasi kepada warga Desa Bangkiling Raya Kecamatan Banua Lawas yang telah mergotong royong dalam pelaksanaan Makan Batalam ini.

“Karena kebersamaan masyarakat Desa Bangkiling Raya kesadaran akan umat beragama perayaan maulid nabi Muhammad semakin meriah setiap tahunnya,” kata Anang. (Metro7/MC.Tabalong/Mona)